Bertepatan dengan peringatan Hari Buku Nasional, Fakultas Kedokteran UGM mengadakan selebrasi kegiatan penelitian ilmiah berupa “Health Research Expo (HRE) I” yang akan berlangsung selama 1 bulan penuh pada 17 Mei – 17 Juni 2016. Dalam pameran ini akan ditampilkan seluruh proyek penelitian yang dilakukan dalam waktu 1 tahun terakhir, melalui buku abstrak, poster expo, serta seminar ilmiah.
Proyek yang ditampilkan dalam pameran merupakan hasil penelitian para dosen, peneliti, serta mahasiswa di lingkungan Fakultas Kedokteran UGM. Beberapa peneliti juga diundang untuk tampil sebagai pembicara dalam seminar ilmiah, dan pada akhir pameran mereka berkesempatan untuk mendapatkan penghargaan penelitian tahunan sebagai “Research of the Year 2016”. Seluruh materi ini juga akan didiseminasikan melalui website kanal pengetahuan dan informasi, sebuah website yang didedikasikan untuk mengalirkan pengetahuan kepada masyarakat pengguna.
“Fakultas Kedokteran UGM menjadi pionir karena sebelumnya belum pernah ada acara selebrasi penelitian ilmiah seperti ini. Dan nantinya kegiatan ini akan terus diadakan setiap tahun dengan peserta yang terus meningkat,” ujar Ketua kegiatan seminar, dr. M. Ari Zucha, Ph.D., dalam konferensi pers Selasa (17/5) di Gedung Graha Wiyata.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ide serta akses kepada mahasiswa dalam memperoleh informasi mengenai penelitian yang tengah dikerjakan sehingga minat kegiatan penelitian mahasiswa juga semakin berkembang.
“Kami percaya bahwa diantara sekian banyak mahasiswa akan bermunculan peneliti-peneliti handal yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia di masa mendatang,” ujar Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama FK UGM, Prof. dr. Adi Utarini, MPH., M.Sc., Ph.D.
Selain mengadakan pameran, untuk mendukung kualitas penelitian dosen maupun mahasiswa, Fakultas Kedokteran juga telah merintis pendirian Laboratorium Riset Terpadu yang bertujuan untuk menyediakan fasilitas riset yang berstandar internasional dengan sistem yang terintegrasi.
Penelitian di lingkup universitas, menurutnya, harus terus digenjot mengingat posisi Indonesia yang masih tertinggal dalam bidang penelitian. Ia menyayangkan rendahnya alokasi dana untuk penelitian di Indonesia yang hanya sebesar 0,09% dari total GDP. Selain itu, birokrasi yang lamban dan berbelit pun menjadi salah satu hal yang menyulitkan peneliti melakukan terobosan-terobosan.
Terkait penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran, ia menyampaikan bahwa dalam roadmap penelitian, prioritas riset di fakultas ini difokuskan untuk dua tema , yaitu tema kebugaran, penuaan, dan gaya hidup sehat, serta tema terkait intervensi medik maupun kesehatan masyarakat yang nantinya akan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
”Kami berharap dengan dua tema besar ini nantinya kami juga akan lebih lanjut memetakan kekuatan-kekuatan para peneliti dan bisa mengomunikasikan ke pihak-pihak lain, kepada para stakeholder kami di bidang penelitian, termasuk pula DIPI (Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia) sebagai salah satu pemberi dana penelitian,” tambahnya. (Humas UGM/Gloria)