Penyandi audio memainkan peranan penting dalam berbagai area kehidupan sehari-hari, misalnya dalam telekomunikasi dan dunia hiburan yang berbasis multimedia. Setelah mengalami pengembangan selama puluhan tahun, saat ini terdapat beragam jenis penyandi audio. Namun, terdapat daerah pesat bit di bawah 32 kbit/s yang secara eksplisit belum banyak dieksploitasi untuk penyandian isyarat musik.
“Penyandi waktu-frekuensi (T/F) atau penyandi transform dirancang untuk keseluruhan jenis isyarat audio dan diprioritaskan mempunyai pesat bit keluaran antara 4 kbit/s sampai 32 kbit/s,” ujar Ir. Bondhan Winduratna, M.Eng saat mengikuti ujian terbuka program doktor Ilmu Teknik Elektro, Rabu (18/5) di Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM.
Dalam penelitiannya, ia membuat penyandi isyarat musik yang bekerja pada pesat bit di bawah 16 kbit/s. Salah satu contoh penggunaan penyandi yang dibuat adalah untuk memungkinkan pengiriman isyarat musik dengan kualitas baik pada saluran GSM. Seperti yang telah diketahui, saluran GSM hanya dirancang khusus untuk keperluan pengiriman isyarat tutur pada pesat bit 13,7 kbit/s.
“Penyandi bekerja dengan metode parametric. Isyarat input yang telah dipotong-potong dengan jendela kosinus secara tumpang tindih, dianalisis untuk mendapatkan parameter FM. Analisis isyarat meliputi ekstraksi sinusoid, ekstraksi harmonik, dan pemodelan FM,” papar dosen Fakultas Teknik ini.
Melalui penelitiannya, ia berhasil membuat penyandi berdasar model isyarat FM dengan hasil pemodelan yang memiliki kualitas sangat baik untuk isyarat dengan sifat harmonis yang kuat.
“Hasil simulasi memperlihatkan bahwa penyandi FM telah berhasil menyandikan isyarat musik instrumen tunggal pada pesat bit di sekitar 6 kbit/s dengan kualitas setara dengan MPEG2 pada pesat bit 16 kbit/s dan lebih baik dari penyandi ITU G722.1 pada 16 kbit/s,” jelasnya.
Jika dibandingkan dengan MPEG2 dan G722.1, menurutnya, penyandi berdasar model isyarat FM mempunyai kinerja yang terbaik untuk isyarat musik instrumen tunggal, kinerja setara untuk isyarat musik ansambel dan tutur, serta kinerja rendah untuk isyarat gamelan. Karena itu, ia menggaris bawahi bahwa penyandi FM ideal digunakan untuk isyarat musik instrumen tunggal.
Ia pun berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penyandi isyarat musik pada pesan bit yang sangat rendah. “Selain itu, masing-masing bagian sistem penyandi dapat digunakan pada area penelitian yang lain, seperti sintesis musik, analisa isyarat ECG, kalibrasi frekuensi, dan lain-lain,” tambahnya. (Humas UGM/Gloria)