Delapan tim penilai dari lembaga ASEAN University Network on Higher Education for Quality Assurance (AUN-QA) menyampaikan penilaian mereka terhadap tiga program studi di UGM, Kamis (19/5) di Gedung Pusat UGM. Penilaian ini diberikan setelah melalui proses audit yang dilakukan sejak Selasa (19/5) lalu.
Ketiga prodi yang menerima penilaian dari AUN-QA adalah Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Prodi Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi serta Prodi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Di masing-masing prodi ini, para penilai mengukur keberhasilan dari pengembanganan masing-masing program studi dengan meneliti dokumen-dokumen terkait, melakukan kunjungan ke fakultas, serta menerima masukan dari para alumni.
Penilaian kualitas akademik diberikan dengan menggunakan 16 kriteria, diantaranya spesifikasi program, strategi pembelajaran, kualitas staf akademik, kualitas mahasiswa, fasilitas dan infrastruktur, serta kepuasan stakeholder. Dalam masing-masing kriteria, tim penilai yang ditunjuk manyampaikan aspek-aspek yang telah dijalankan dengan baik oleh masing-masing prodi, serta menyarankan beberapa hal yang perlu lebih ditingkatkan.
“Penilaian yang diberikan untuk universitas dan penilaian yang diberikan untuk program studi akan sangat berbeda. Penilaian kali ini memiliki fokus untuk memperbaiki kualitas pada tingkatan program studi, agar memenuhi standar di tingkat regional dan internasional,” ujar Wakil Direktur Eksekutif AUN, Dr. Choltis Dhirathiti, dalam penutupan kunjungan AUN-QA di UGM.
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap UGM yang dapat bekerja sama dalam menyediakan hal-hal yang dibutuhkan untuk proses penilaian, serta menjadi salah satu universitas di ASEAN yang paling awal menerima penilaian dari AUN-QA.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., menyampaikan ucapan terima kasih kepada perwakilan AUN-QA atas penilaian yang diberikan sehingga nantinya akan menjadi acuan bagi pengembangan UGM di waktu mendatang.
“Banyak hal yang kami pelajari mengenai apa yang harus terus kami perbaiki sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini,” ujarnya.
Terkait kriteria penilaian yang diberikan, ia menggaris bawahi beberapa aspek pengembangan yang sedang dan akan terus dilakukan oleh UGM, yaitu terkait reorientasi akademik, pembangunan sumber daya manusia, serta pengembangan infrastruktur dan fasilitas.
“Tahun lalu kami telah meluncurkan program reorientasi akademik yaitu mendorong fakultas dan departemen untuk memikirkan kembali arah dari riset dan pengembangan yang akan dijalankan serta diintegrasikan ke dalam program akademik,” paparnya.
Selain itu, salah satu aspek yang menjadi perhatian utama UGM saat ini adalah peningkatkan kualitas sumber daya manusia, misalnya dengan merekrut pegawai-pegawai baru yang memenuhi standar, serta dengan memberikan fasilitas bagi pegawai untuk menerima beasiswa studi melalui program pendanaan LPDP. (Humas UGM/Gloria)