Fakultas Kedokteran UGM melantik 31 Ners baru. Pengambilan sumpah 31 Ners baru berlangsung di Auditorium Fakultas Kedokteran UGM, Selasa (24/5). Pelantikan dan pengambilan sumpah Ners baru dipimpin Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni FK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., Ph.D.
Mewakili dekan, Ova Emilia menyatakan profesi perawat merupakan profesi yang menuntut kemandirian di bidang kesehatan. Oleh karena itu, para Ners baru lulusan FK UGM diharapkan selalu tangguh dalam menekuni profesinya.
“Entah nantinya saudara memilih menjadi praktisi di berbagai layanan kesehatan, baik ditingkat primer, sekunder maupun tersier,” ujarnya.
Para Ners baru ini diharapkan membuka diri dalam meniti karir dan bekerja baik ke luar negeri atau menjadi akademisi dengan mengajar dan melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu keperawatan.
“Apapun profesi yang pada akhirnya saudara pilih, kami dari almamater senantiasa berpesan profesi mandiri menuntut belajar sepanjang hayat. Jadi, jangan sampai merasa bahwa hari ini adalah hari terakhir belajar,” katanya.
Ova Emilia menandaskan kelulusan menjadi Ners baru sesungguhnya menjadi tantangan yang nyata. Dengan kelulusan tersebut para Ners tidak lagi dibimbing oleh para dosen. Para Ners dituntut mandiri serta memperkaya kompetensi sehingga akan selalu bersaing dan tidak kalah dalam menekuni profesi keperawatan.
“Kita yakin saudara akan menjadi perawat-perawat yang unggul dan diakui. Tapi kami akan semakin bangga bila saudara menjadi perawat yang memiliki kepribadian yang kokoh, teguh dan menginjak bumi,” tandas Ova.
Sementara itu, Ketua PPNI DIY, Tri Prabowo S.Kp., M.Sc., menyatakan keberhasilan Ners baru menyelesaikan pendidikan bukanlah akhir dari perjuangan, namun menjadi awal perjuangan. Sebab, perjuangan yang sesungguhnya adalah perjuangan dengan bekerja di tengah masyarakat.
Tri Prabowo menambahkan kebijakan pemerintah termasuk kebijakan kementerian kesehatan berkaitan dengan MDGs, terkait dengan penguatan pelayanan primer, penerapan pendekatan pelayanan berkelanjutan serta intervensi yang berbasis risiko kesehatan sangat membutuhkan keterlibatan perawat. Oleh sebab itu, sebagai tenaga profesional bidang keperawatan, sudah menjadi kewajiban Ners baru untuk berperan dan terlibat menyukseskan kebijakan pemerintah.
“Sekarang ini pemerintah telah mencanangkan Indonesia Sehat dan membentuk tim Nusantara Sehat yang tergabung dalam berbagai tim yang tersebar di seluruh nusantara, terutama di daerah tertinggal dan terpencil. Karena itu, saya mengundang Ners baru untuk ikut bergabung di program ini dan saya berharap saudara bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia yang sangat membutuhkan,” katanya.
Sebanyak 31 Ners baru yang dilantik dan disumpah terdiri dari 5 Ners pria dan 26 Ners wanita. Dengan pelantikan dan pengambilan sumpah Ners baru periode II Tahun Akademik 2015/2016, maka Fakultas Kedokteran UGM Program Studi Ilmu Keperawatan berhasil meluluskan sebanyak 1548 Ners.
IPK rata-rata untuk sarjana periode ini adalah 3,45, sedangkan IPK profesi 3, 89 dan IPK gabungan 3,55. Rata-rata lama studi adalah 5 tahun 6 bulan dengan IPK profesi tertinggi diraih Tri Handayani Puastuti dengan IPK 4, Evita Rustianingrum IPK 4 dan Abin Alkhasanah dengan IPK 3,98. (Humas UGM/ Agung)