Sebagai langkah awal untuk memperingati hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni mendatang, UGM kembali akan menggelar Kongres Pancasila. Acara yang diprakarsai oleh Pusat Studi Pancasila UGM tersebut akan diselenggarakan pada 30-31 Mei dan 1 Juni mendatang. Tahun ini Kongres Pancasila telah memasuki satu windu penyelenggaraannya. Tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah “Re-Aktualisasi Trisakti untuk Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa Indonesia Berdasar Nilai budaya Pancasila”.
Dalam jumpa pers yang berlangsung di Pusat Studi Pancasila UGM, inisiator acara, Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A(K)., menyampaikan urgensi dari tema yang diangkat. Pancasila merupakan warisan dari para pendiri bangsa selain NKRI. Terdapat tiga hal yang digariskan dalam warisan Pancasila yang disebut sebagai Trisakti Pancasila. Tiga hal tersebut antara lain harus berdaulat di bidang politik, ekonomi harus berdikari, dan di bidang budaya harus berkepribadian. Melalui Trisakti tersebut maka bangsa Indonesia mampu untuk sejahtera.
“Akhir-akhir ini kita merasakan kedaulatan politik tidak sepenuhnya merdeka, ekonomi juga tidak lagi merdeka, di bidang budaya kita juga mengalami akulturasi yang luar biasa yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,” terang Prof. Sutaryo.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Pancasila, Dr. Heri Santoso, menambahkan rangkaian acara Kongres Pancasila ini akan dimulai dengan kursus Pancasila di hari pertama penyelenggaraan. Kursus pancasila diselenggarakan untuk mengembangkan makna ideologi pancasila. “Kursus Pancasila ini merupakan kursus berlevel ideologi. UGM mewarisi tradisi dari Ir. Soekarno yang juga mengadakan hal serupa untuk para pejabatnya kala itu,” papar Heri.
Menurut rencana akan dibahas pula penguatan peran perguruan tinggi dalam mengatasi krisis kedaulatan bangsa yang akan menghadirkan perwakilan dari beberapa universitas di Indonesia. Kedaulatan pertahanan akan disampaikan oleh Akademi Militer, kedaulatan pangan oleh IPB, kedaulatan kesehatan oleh UNAIR, kedaulatan ilmu dan teknologi oleh UGM, kedaulatan pendidikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, kedaulatan energI oleh ITB, kedaulatan pariwisata oleh Universitas Udayana, kedaulatan wilayah perbatasan oleh Universitas Mulawarman, dan kedaulatan maritim dan kepulauan oleh Universitas Pattimura.
Selain itu, di hari kedua dan ketiga acara kongres akan hadir pula beberapa tokoh nasional seperti Dr. (HC) Ir. Siswono Yudo Husodo, KGPAA Paku Alam X, Prof. Dr. Sri Adiningsih, Dr. Haedar Nasir, KH. Hasyim Muzadi, dan Prof. Dr. Suwardjono yang akan menyampaikan panel-panel tentang kedaulatan.
Penyelenggaraan kongres sebelumnya telah menghasilkan timbulnya kajian-kajian pancasila di beberapa perguruan tinggi. Pada akhirnya, dengan terselenggaranya acara Kongres Pancasila ini diharapkan akan memunculkan rekomendasi-rekomendasi mengenai kebijakan yang dapat diaplikasikan secara nyata demi kesejahteraan bangsa dengan tetap berpedoman kepada nilai-nilai Pancasila (Humas UGM/Tri)