Universitas Gadjah Mada diminta ikut mengembangkan sektor pariwisata dan pertanian di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Pasalnya, Kabupaten yang berpenduduk 121 ribu jiwa ini berada di Pulau Samosir, di tengah Danau Toba, salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa objek wisata menarik di Samosir apabila dikembangakan diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri. “Pemerintah pusat akan membangun jalan lingkar luar di kawasan pulau Samosir, kita ingin UGM membantu mengembangkan sektor wisata yang kita miliki selain destinasi danau toba,” kata Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon, MM., usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama dengan Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karwati, M.Sc., Ph.D., Kamis (2/6).
Bupati Rapidin mengatakan Samosir memiliki beberapa objek destinasi wisata menarik selain Danau Toba seperti keindahan alam dan budaya masyarakat setempat. Meski demikian, pihaknya mengakui memiliki keterbatasan tingkat kualitas sumber daya manusia dalam pengembangan sektor pariwisata. Dia meminta UGM ikut membantu mengembangkan, apalagi selama ini UGM telah membantu lewat pengerahan mahasiswa kuliah kerja nyata. “Kabupaten ini memiliki potensi pariwista dan pertanian sebagai sektor unggulan,” tuturnya.
Di sektor pertanian, Bupati berharap para peneliti UGM bisa mendorong produktivitas unggulan pertanian di kawasan yang memiliki luas 254.715 Ha tersebut. “Hampir 90 persen warga penghasilannya dari sektor pertanian,” ungkapnya.
Komoditas pertanian selama ini sudah dilakukan namun produktivitasnya belum optimal seperti budidaya bawang merah, kentang dan cabai serta perikanan. “Kita sudah bekerja sama dengan LIPI untuk mengembangkan 2 juta bibit ikan untuk budidaya perikanan,” ujarnya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., menyambut baik kerja sama pengembangan sektor pariwisata dan pertanian di Kabupaten Samosir. Rektor menegaskan pihaknya akan segera mengirim para ahli dan peneliti untuk mendukung pengembangan sektor partiwisata, pertanian, peternakan dan mitigasi bencana. Bahkan, menurut rektor pihaknya siap membantu dalam penyusunan peta mitigasi bencana di daerah yang dikenal sebagai pulau vulkanik tersebut. “UGM tidak sekadar mengirim para ahli, namun kita akan membentuk ahli-ahli di daerah, mereka yang nantinya akan lebih tahu tentang daerahnya,” ujarnya.
Selain mengirim parah ahli, tambah Rektor, UGM akan terus melanjutkan program yang sudah berjalan sebelumnya dengan Pemkab Samosir yakni pengiriman mahasiswa KKN dalam melaksankan kegiatan pemberdayaan masyarakat. “Lewat pengabdian mahasiswa dan peneliti, salah satu cara UGM untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas SDM daerah yang berdaya saing,” terangnya.
Program pengerahan mahasiswa KKN, imbuh Rektor, selama ini dinilainya sangat efektif dalam membentuk karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. “Melalui KKN, mahasiswa diajak untuk mengetahui dan mengerti tentang kehidupan masyarakat, termasuk di Samosir,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)