Konsevatisma, baik jenis unconditional maupun conditional memiliki peran penting bagi investor. Sifat asosiasi yang saling menggantikan diantara kedua jenis konservatisma tersebut tidak menghalangi peran keduanya terhadap investor.
Demikian dikatakan Hendrik Gamaliel, SE., M.Si., Ak., CA, di Auditorium BRI, Fakultas Ekonomia dan Bisnis UGM, Jum’at (3/6). Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Manado, mengatakan hal itu saat melaksanakan ujian terbuka Program Doktor UGM Bidang Ilmu Ekonomi.
Menurut Hendrik investor menjadikan konservatisma sebagai alat memonitor perilaku manajemen. Tindakan demikian tentu membatasi keinginan dan kemampuan manajemen untuk menyajikan laporan keuangan secara berlebihan.
“Keterkaitan antara peran konservatisma dan rendahnya tingkat kos modal ekuitas perusahaan ini tentu hanya dapat dijelaskan dari sudut pandang teori keagenan,” ujarnya.
Mempertahankan disertasi Asosiasi Antara Konservatisma Akuntansi dan kos Modal Ekuitas: Analisis Komprehensif, penelitian Hendrik Gamaliel menyimpulkan konservatisma berasosiasi secara negatif dengan kos modal ekuitas. Disana terlihat bahwa implikasi penggunaan model pengukuran konservatisma yang berbeda-beda dapat menimbulkan terjadinya ketidaksamaan hasil pengujian yang mengarah pada perbedaan dan pertentangan .
“Konservatisma unconditional berasosiasi negatif dengan konservatisma conditional. Peran kedua jenis konservatisma bersifat substitusi atau saling menggantikan,” papar Hendrik Gamaliel. (Humas UGM/ Agung)