Kesadaran menjaga kesehatan gigi pada anak-anak Indonesia masih rendah. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukan bahwa jumlah anak usia 5-9 tahun yang mengalami masalah gigi dan mulut mencapai 28,9 %. Sedangkan anak usia 10-14 tahun mencapai 25,2 %.
Kondisi ini menggerakan sekelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM menginisiasi program dokter gigi kecil di sekolah dasar. Melalui program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) mereka mengembangkan upaya promotif dan preventif yang diberi nama For Oral Helath with Socialization and Education (FROZEN). Mereka adalah Atma Beauty M, Nur Rahmah, Farisah Raudina F, Kukuh Eko P, dan Arif Rahman S.
“Kami berupaya memaksimalkan unit kesehatan gigi di sekolah dasar sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut sejak dini,” jelas Farisah Raudina F, Selasa (6/6) di FKG UGM.
Farisah mengatakan program dokter gigi kecil ini ditujukan untuk melatih siswa SD untuk aktif dan membuat program sendiri sekaligus mengedukasi tentang kesehatan gigi. Adapun sasaran dari program dokter gigi kecil ini adalah siswakelas 3 dan 4 karena pada usia tersebut anak-anak memiliki keingintahuan yang tinggi dan sudah menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Saat ini program baru dilaksanakan di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Untuk tahap awal pelaksanaan program dilakukan pemilihan dokter gigi kecil dilanjutkan dengan screening gigi dan mulut. Selanjutnya, pemberian materi dan pelatihan secara kreatif dan inovatif hingga mampu menyampaikan ke teman-temannya.
Program Frozen rupanya mendapatkan respons positif oleh pihak sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, Hefie, mengatakan program tersebut menunjang program unit kesehatan sekolahnya dalam mensosialisasikan kesehatan gigi dan mulut.
“Program FROZEN sangat baik, penyampaiannya juga sangat menarik dan semoga bisa membantu meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut para siswa ,” tuturnya.(Humas UGM/Ika)