Koper atau tas berukuran besar merupakan salah satu barang yang sering dibawa oleh orang yang sedang bepergian. Tetapi, berjalan dengan membawa bawaan berat di tempat yang luas seperti di bandara bisa menjadi hal yang menyulitkan. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa UGM menciptakan Koper Follower (Koplo), teknologi yang memungkinkan koper atau barang bawaan kita untuk secara otomatis bergerak mengikuti pergerakan kita.
Lima mahasiswa Teknik Elektro Sekolah Vokasi UGM, yaitu Adfiana Pramudaswari, Addy Rahmad Nurcahyo, Setio Imanulloh, Luhur Wasisa Adi Nugroho dan Rahmad Kurniawan, membuat sebuah inovasi untuk mengembangkan teknologi terapan dalam prasarana transportasi publik, khususnya di bandara. Alat tersebut adalah pengangkut koper layaknya troli, namun uniknya dapat bergerak mengikuti pemiliknya.
“Troli sangat membantu para calon penumpang pesawat di bandara untuk mengangkut barang bawaan, namun mereka harus mengerahkan tenaga karena troli harus terus didorong. Inilah yang melatarbelakangi kami untuk membuat Koper Follower atau Koplo,” ujar Adfiana, Kamis (9/6).
Koplo dilengkapi dengan sebuah kamera yang diletakkan pada bagian sisi depan alat. Kamera inilah yang digunakan untuk mengenali pemilik koper melalui gelang kaki khusus yang ia kenakan.
“Pemilik koper telah menggunakan gelang kaki dan warna gelang digunakan sebagai acuan kamera agar alat ini dapat berjalan mengikuti pengguna,” jelas Addy.
Selain dapat mengikuti pemiliknya secara otomatis (auto follow), alat tersebut dapat pula dioperasikan menggunakan remote control layaknya menggerakkan sebuah mobil remote control. Untuk mengatur penggunaannya, apakah akan menggunakan mode remote control atau auto follow, digunakan aplikasi smartphone sebagai pengendalinya.
“Secara garis besar alat ini tersusun atas sistem mikrokontroler (Arduino Mega, Kamera Pixy, Motor DC). Pada alat ini digunakan juga sebuah motor bekas power window. Alat ini dapat terus disempurnakan dengan tujuan kemanfaatan bagi masyarakat dapat terpenuhi,” kata Muhammad Arrofiq, selaku dosen yang membimbing pembuatan teknologi tersebut.
Untuk saat ini, Koplo masih dikembangkan dalam bentuk prototype. Namun, untuk waktu mendatang alat ini akan terus disempurnakan agar dapat digunakan secara massal dan menjadi bagian dari fasilitas bandara. (Humas UGM/Gloria)