Bertujuan membantu terapi pasien Tuberkolosis (TB), mahasiswa UGM berupaya mengembangkan Tubercousis Wallet Alarm (Tuberware). Alat ini dapat menjadi pengingat waktu minum obat pasien TB.
“TB membutuhkan proses pengobatan yang cukup lama hingga berkisar 6 bulan. Apabila pasien melewati sehari saja minum obat, maka pasien harus memulai fase pengobatan dari awal dan itu lebih membutuhkan waktu pengobatan yang lebih panjang,” kata Rafika Dewi Indri Astuti, tim pengembang Tuberware, Kamis (16/6).
Oleh sebab itu, Rafika bersama dengan Pita Puji Lestari, Alfi Nurfita, Angela Gusti Aprilia, dan Christoferus TJ terinspirasi untuk membuat sebuah alat pengingat waktu minum obat pada pasien TB. Tuberware dikembangkan dalam bentuk simpel, mudah dibawa, dan ringan yaitu berupa dompet. Selain bisa menjadi pengingat waktu minum obat, dompet ini dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan obat.
“Dompet ini akan mengeluarkan bunyi alarm sesuai dengan waktu pengesetan minum obat. Jika dompet belum dibuka, maka alarm akan terus berbunyi,” terangnya.
Mereka berharap produk ini dapat membantu menekan angka Multi Drugs Resistance akibat terlupa minum obat. Kedepan mereka terus memperbarui alat untuk mengoptimalkan kinerja sistem sehingga dapat membantu pasien TB hidup sehat kembali. (Humas UGM/Ika)