Objek geosains (ilmu kebumian) dan potensi ekonominya seperti minyak bumi dan logam ekonomis menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta ilmu kebumian. Hal tersebut membuat peminat ilmu kebumian seperti geologi, geofisika, pertambangan, dan perminyakan di berbagai universitas mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, di tingkat pendidikan SMA pun ilmu kebumian menjadi salah satu bidang yang banyak diminati melihat banyaknya peserta OSN SMA yang berkompetisi di bidang tersebut.
Bidang Ilmu Kebumian dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut selalu berhubungan dengan teori dan aplikasinya. Kegiatan pembelajarannya membutuhkan lebih dari sekedar ceramah dan latihan soal. Pembelajaran di kelas akan membantu pelajar untuk melakukan praktikum.
Begitu pula praktikum akan meningkatkan kemampuan pelajar dalam mengidentifikasi masalah di lapangan. Meski begitu, keterbatasan waktu dan ketersediaan alat peraga untuk praktikum menjadikan pembelajaran menjadi kurang optimal. Hal itu memunculkan ide bagaimana menciptakan alat yang memudahkan pembelajaran Ilmu Kebumian yang mudah dibawa, ekonomis, namun tetap elegan.
Adalah mahasiswa UGM Riko Susetia Yuda, Ahmad Faizal Amin, Irsyam Widiyoko(Teknik Geologi), Kusuma Yani (Teknik Mesin) dan Naufi Ulumun Nafi’ah (Psikologi) tertantang untuk menciptakan alat tersebut. Dengan bimbingan Agus Hendratno, S.T., M.T, berlima berinovasi menciptakan alat peraga dan miniatur 3D untuk pembelajaran Ilmu Kebumian.
“Biasanya peraga yang ada di laboratorium sudah tua-tua dan jumlahnya sangat terbatas. Sementara harga-harga alat itu di pasaran cukup tinggi serta sangat terbatas yang menawarkan dan jenis produknya,” ujar Riko Susetia Yuda, di Fakultas Teknik UGM, Senin (20/6).
Terkait alat peraga dan miniatur 3D untuk pembelajaran Ilmu Kebumian hasil karya mahasiswa UGM yang tergabung dalam tim PKM-K Geo-Min, Riko menuturkan produk Geomin saat ini memiliki tiga model yakni model struktur geologi, miniatur sucker rod pump atau pompa angguk minyak bumi, dan model mikrofosil. Produk-produk tersebut terbuat dari kayu hasil pengrajin D.I.Yogyakarta yang bagian-bagian detailnya sangat menyerupai objek asli.
Alat peraga dan miniatur 3D GeoMi, ini diharapkan dapat membantu pembelajaran dan praktikum Ilmu Kebumian menjadi lebih jelas divisualisasikan dan mudah dipelajari. Untuk setiap produk alat peraga Geo-min dalam kemasan sudah dilengkapi dengan buku panduan dan teori mengenai peraga tersebut.
“Kedepannya saya dan tim berharap bisa mengembangkan lebih banyak variasi alat peraga yang bisa menunjang pembelajaran Ilmu Kebumian,” tutur Riko sembari berharap bisa terus maju dan meraih sukses di PIMNAS ke-29 mendatang.
Agus Hendratno, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing, menambahkan produk ini sudah mendapat perhatian cukup besar dari peminat Ilmu Kebumian sejak pengenalan pertamanya melalui media sosial pada akhir Mei 2016. Produk Geo-min sudah terjual tidak hanya di Yogyakarta, tapi juga ke beberapa daerah seperti Kediri, Tulungagung, Madura, Bekasi, Jakarta, bahkan sampai ke Palembang dan Pekanbaru. (Humas UGM/ Agung)