Senyum mengembang terpancar dari wajah perempuan bertubuh mungil ini. Namun, siapa sangka dibalik sosoknya yang terlihat ceria ini tersimpan kisah sendu.
Adalah Aulia Zara Reformasi, anak kedua dari pasangan Setyo Teguh Santoso (57) dan Dwi Dasa Warsi Mardiyani (50) yang berhasil diterima kuliah di UGM secara gratis. Hidup dalam kondisi pas-pasan tidak menyurutkan semangat Refo untuk menggapai cita-cita menuntut ilmu di jenjang pendidikan tinggi. Tekad dan usaha kerasnya dalam belajar membuahkan hasil manis hingga menghantarkannya masuk di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik UGM.
“Senang dan bersyukur sekali bisa diterima kuliah di UGM, terlebih tidak dikenai biaya hingga selesai sehingga meringankan beban keluarga,” kata Revo, baru-baru ini.
Refo sempat merasakan kehidupan yang lebih baik dari kondisi saat ini. Dulunya, kedua orang tuanya memiliki pekerjaan tetap sehingga bisa menghidupi keluarga dengan baik. Sang ayah mulanya merupakan pegawai di salah satu hotel di Yogyakarta. Sementara ibunya memiliki usaha modiste (jahit) yang bisa dikatakan cukup laris dengan banyak pelanggan.
Namun, semenjak sang ayah terkena stroke pada tahun 2012 lalu perekonomian keluarga mereka menjadi goyah. Ibunya terpaksa menjadi satu-satunya tulang punggu perekonomian keluarga, membiayai hidup keluarga dan juga pengobatan suami.
“Usaha jahit ibu pun agak terbengkalai karena mengurus bapak yang sedang sakit,” tutur gadis kelahiran Kulon Progo, 15 Mei 1998 silam ini.
Bahkan, mereka pun terpaksa meninggalkan kontrakan karena sudah tidak sanggup lagi membayar biaya sewa kontrakan. Beruntung, teman ayah Refo berbaik hati menawarkan rumah pribadinya di Jl. Batikan, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta untuk mereka tinggali.
“Teman bapak orang Kalimantan punya rumah di sini yang tidak dipakai. Lalu Bapak diminta untuk tinggal disini dan menjaga rumahnya,” ujar alumnus SMA 8 Yogyakarta ini.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Dwi selalu menginginkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan terbaik hingga ke jenjang perguruan tinggi. Ia berusaha dengan segala upaya dan sekuat tenaga untuk mewujudkan hal itu. Terbukti, anak pertamanya belum lama ini berhasil lulus dari Fakultas Geografi UGM dengan hasil yang cukup baik.
“Saya selalu mendukung anak-anak untuk bisa kuliah. Karenanya bersyukur sekali Refo bisa diterima di UGM, do’a-do’a saya selama ini terkabul,” kata Dwi yang tak kuasa menahan tangisnya.
Dwi bersyukur, anak-anaknya paham akan kondisi keluarga. Keadaan tersebut tidak pernah mengendorkan semangat kedua anaknya dalam belajar, bahkan masuk dalam siswa berprestasi di sekolahnya.
“Tidak jarang Refo memberikan les pada anak-anak tetangga di sekitar rumah. Dari situ ia dapat tambahan uang saku, saya jadi haru melihat usahanya itu,” katanya.
Setiap orang tua tentunya mempunyai harapan bisa melihat keberhasilan dan kesuksesan anak-anaknya kelak. Begitu pula dengan Dwi dan keluarga yang selalu berdoa untuk keberhasilan anak-anaknya. (Humas UGM/Ika)