Nadia Atina Solihati merasa sangat bahagia manakala dirinya dinyatakan lolos SNMPTN dan diterima kuliah di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran UGM. Kebahagiaannya semakin bertambah ketika ia dinyatakan kuliah gratis dengan beasiswa Bidik Misi.
“Saya sangat senang dan bersyukur. Ini impian yang jadi kenyataan bisa kuliah di UGM,” ujar Nadia saat ditemui di rumahnya, Karangsalam RT 04/02, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (22/6).
Alumnus SMA Negeri 1 Banyumas ini mengungkapkan keinginan menjadi perawat karena di daerahnya jumlah tenaga medis masih sedikit. Hal itu pula yang mendorong dirinya ingin menjadi perawat dan mengabdi di bidang kesehatan suatu saat nanti.
“Kalau bapak ibu pendidik, guru disini banyak. Namun, tenaga medis sangat sedikit. Padahal, saya melihat mereka sangat dibutuhkan warga disini,” ungkapnya.
Nadia sangat bersyukur bisa mendapat beasiswa Bidik Misi untuk kuliah nanti. Sebab, tanpa itu Nadia yakin orang tuanya sangat berat untuk membiayai kuliahnya.
Sumarso, ayah Nadia, hanya bekerja mengandalkan hasil kebun yang tak seberapa. Sementara ibunya, Warsini, seorang ibu rumah tangga.
“Sebulan bapak penghasilan 500 ribu dari penjualan hasiI kebun seperti kelapa dan cengkeh. Untuk menambah penghasilan kadang bapak ngojek jika ada tetangga yang membutuhkan,” aku Nadia.
Melihat kondisi orang tuanya tersebut, Nadia tak mau semakin membani. Karena itu, semenjak kelas X ia berusaha agar nilai akademiknya selalu baik.
Nadia yakin dengan nilai baik dirinya akan lebih mudah untuk mendapat beasiswa. Benar saja, sejak duduk di kelas X SMA Negeri 1 Banyumas, ia hanya membanyar SPP sebesar 50 persen atau 100 ribu per bulan.
“Untuk nilai ya Alhamdullilah selalu di atas rata-rata. Semisal untuk nilai pelajaran Kimia 9, Biologi 9, juga untuk nilai-nilai yang lain,” papar dara kelahiran 11 Mei 1998.
Maka, tidak mengherankan jika prestasinya selalu ranking 1. Meskipun demikian, saat duduk di kelas X semester 1 dirinya sempat meraih ranking 2.
Saat duduk di kelas XI Nadia berhasil meraih prestasi juara II Karya Ilmiah Remaja (KIR) Provinsi Jawa Tengah. Pada lomba KIR tahun 2014, Nadia bersama tim mengusung karya inovasi pembuatan sirup dari kulit buah manggis.
“Senang bisa juara dua. Hanya rasa penasaran saja pingin meneliti itu. Bolak-balik saya bersama tim konsultasi dengan guru, pingin tahu ilmu tentang itu,” tutur Nadia.
Pengagum Presiden Nelson Mandela dan Soekarno ini adalah aktivis OSIS di SMA Negeri 1 Banyumas Bidang Kewirausahaan. Dua tokoh tersebut ternyata cukup memotivasi Nadia untuk selalu giat dalam belajar.
“Nelson Mandela, kita tahu ia tidak membeda-bedakan, sementara Soekarno jelas karena perannya telah memerdekan bangsa ini,”pungkasnya . (Humas UGM/ Agung)