Mudik atau pulang kampung adalah fenomena tahunan di Indonesia yang kerap kali menjadi pusat perhatian, khususnya di sektor transportasi. Setiap tahun masyarakat kembali ke kampung halamannya dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri dengan menggunakan transportasi, baik pribadi maupun umum. Aktivitas mudik tersebut ternyata tak lepas menimbulkan masalah, yaitu kemacetan dan kecelakaan.
Bertepatan dengan persoalan tersebut, Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar bulanan dengan tema “Tinjauan Sosial Pencapaian Zero Accident Saat Mudik Lebaran” pada Rabu (29/6). Seminar menghadirkan narasumber Prof. Sunyoto Usman, peneliti PUSTRAL UGM, Polda DIY, dan Tim dari Dinas Perhubungan.
Dalam presentasinya yang berjudul Dimensi Sosial Non-Kecelakaan, Prof. Sunyoto mengulas tentang fenomena mudik di Indonesia serta kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan. Menurutnya, permasalahan yang timbul saat mudik tidak bisa hanya ditangani secara teknis, namun juga dapat ditangani melalui sektor sosial. Banyak sekali aspek sosial yang dapat mewakili penanganan masalah yang timbul saat mudik lebaran. Salah satunya adalah cara preventif yang diterapkan melalui edukasi transportasi kepada masyarakat khususnya usia dini.
“Melalui edukasi transportasi, diharapkan masyarakat memahami aturan dalam menggunakan transportasi sehingga mengurangi angka kecelakaan,” ujar Prof. Sunyoto.
Selain itu, Sunyoto Usman juga menyampaikan bahwa kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam menangani mudik lebaran cukup berhasil. Untuk mencapai zero accident dan permasalahan transportasi lainnya, seluruh stakeholder harus bekerja sama karena persoalan transportasi dan lalu lintas tidak bisa ditangani hanya oleh dinas perhubungan dan kepolisian. Pemerintah pusat maupun daerah, serta elemen masyarakat harus turut serta menangani persoalan tahunan ini.
Sementara itu, perwakilan dari dinas perhubungan yang hadir pada acara itu menyampaikan perlu adanya kepedulian dari pengusaha angkutan agar angka kecelakaan lalu lintas dapat diminimalkan.
Di sesi akhir, muncul rekomendasi untuk mengadakan riset mengenai persoalan transportasi saat mudik lebaran. Kajian tersebut perlu untuk dijadikan riset mengingat persoalan transportasi di Indonesia, khususnya saat mudik lebaran, sangat memprihatinkan. Dengan adanya riset tersebut diharapkan muncul aksi-aksi yang dapat diterapkan dalam rangka mengurangi persoalan transportasi dan mewujudkan semangat zero accident seperti yang telah digagas oleh Kementerian Perhubungan. (Humas UGM/Tri)