Universitas Gadjah Mada rutin setiap tahun mengadakan program KKN-PPM. KKN-PPM UGM bertujuan untuk menciptakan kegiatan yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Pada 2016, UGM memberangkatkan 5.813 mahasiswa KKN-PPM ke berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah 23 mahasiswa KKN-PPM UGM yang melaksanakan pengabdian di Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi. Selama kurang lebih 47 hari mahasiswa berbaur bersama masyarakat setempat untuk meningkatkan potensi desa. Girikerto memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan lestari. Di sana terdapat beberapa sumber mata air selain keragaman fauna dan flora yang juga masih terjaga.
Letak Girikerto di lereng Gunung Lawu membuat suasana dan kondisi lingkungan cukup dingin dan sejuk. Ditambah lagi dengan pemandangan hamparan kebun teh dan pepohonan membuat Girikerto memiliki potensi untuk yang dapat dikembangakan. Potensi alam itulah yang coba dikembangkan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM. Mereka akan membuat Desa Wisata Hijau Girikerto (DeWiGiri) dapat meningkatkan potensi yang dimiliki. DeWiGiri diharapkan mampu menjaga dan melindungi sumber mata air, keragaman flora dan fauna di wilayah setempat.
“Kami memang menginstruksikan mahasiswa untuk fokus melindungi sumber daya alam di Girikerto,” ujar Dosen Pembimbing Lapangan KKN Girikerto, Atus Syahbudin, Ph.D., Senin (18/7).
Bekerjasama dengan BAPPEDA Ngawi, KKN PPM UGM telah banyak melakukan langkah strategis untuk merealisasikan potensi wisata tersebut. Tahun depan diharapkan akan seegera terwujud dalam bentuk rumah produksi cindera mata, wahana air dan wahana panjat tebing. Selain itu, mahasiswa KKN juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai lingkungan melalui optimalisasi museum hayati desa, sekolah hijau dan arisan pohon asli.
Camat Sine,Teguh, berharap dengan adanya kegiatan KKN-PPM UGM ini nantinya dapat mengoptimalkan potensi dan kekayaan Desa Girikerto. Teguh mengapresiasi kegiatan KKN- PPM UGM karena mahasiswa telah membagi wawasan dan langsung menerapkannya bersama masyarakat. “Saya berharap kegiatan KKN yang berdampak positif dapat diberikan ke daerah-daerah lain untuk pengembangan potensi desa,” tukas Teguh. (Humas UGM/Catur)