UGM siap menyambut mahasiswa baru 2016. Kesiapan tersebut antara lain dengan penguatan konsep reorientasi akademik yang telah dicanangkan sejak 2015 lalu. Reorientasi akademik tersebut dilakukan karena melihat tantangan global yang terus berubah.
“Reorientasi akademik ini dengan melihat tantangan global maupun domestik yang terus berubah,” papar Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., kepada wartawan, Senin (25/7).
Dwikorita menambahkan penerapan kurikulum 2016 bagi mahasiswa baru nantinya akan semakin memberikan kebebasan bagi para mahasiswa untuk kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan nilai-nilai ke-UGM-an. Para mahasiswa akan mendapat bekal keterampilan kewirausahaan, kepemimpinan hingga IT.
“Saat ini eranya adalah digital. Maka, kepemimpinan dan IT ini akan kita dorong bersama disertai semangat socio entrepreneur,” tegasnya.
Satu hal yang juga ditekankan oleh Rektor, yaitu komitmen UGM dalam menjaga nilai-nilai kerakyatan. Buktinya, UGM selalu terbuka bagi mahasiswa yang berasal dari kalangan tidak mampu berprestasi untuk kuliah di UGM. “70% mahasiswa UGM itu dari kelas menengah ke bawah, dan 30,45% nya adalah mahasiswa dari keluarga tidak mampu. UGM juga terbuka untuk mahasiswa dari daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) maupun difabel,”urainya.
Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M. Med. Sc., Ph.D., mengatakan beberapa hal yang termasuk dalam redesain kurikulum antara lain terkait dengan penguatan kemampuan lintas disiplin ilmu; pemberian softskill; student mobility; peningkatan kemampuan bahasa asing; penguatan IT, riset dan publikasi.
Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Senawi, mengatakan pada Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM tidak akan ada kekerasan maupun perploncoan bagi mahasiswa baru. Selama mengikuti PPSMB, 1-6 Agustus, mahasiswa akan mendapatkan materi berupa ke-UGM-an; pengenalan program studi, karier, dan profesi; serta softskill.
“Semua materi kita siapkan di website sehingga semua bisa memantau, termasuk orang tua,” papar Senawi.
Terkait perhatian terhadap mahasiswa tidak mampu berprestasi, Senawi menjelaskan bahwa UGM sudah sejak lama memberikan perhatian. Sejak 2003 UGM sudah ada beberapa jalur masuk bagi mahasiswa tidak mampu berprestasi. “Kalau Bidik Misi misalnya baru ada 2010, maka UGM sejak 2003 sudah ada PBUTM, PBOS dll,”katanya. (Humas UGM/Satria;foto: Donnie)