Dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, Yusuf Hidayat, Sp.Pd., M.Si., berhasil mendapatkan gelar doktor di UGM. Yusuf menjalani ujian terbuka doktor pada Jumat (29/7) di Auditorium Fakultas Psikolog UGM. Gelar doktor berhasil diraih Yusuf setelah mampu mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengaruh Intervensi Psikologi Strategi Multiteknik Terhadap Hasil belajar Keterampilan Dasar Bermain Bulutangkis, Motivasi, Olahraga, dan Kepercayaan Diri”.
Penelitian Yusuf mencoba mengkaji aplikasi kombinasi teknik latihan keterampilan psikologis psychological skill training (PST) atau latihan mental dalam proses latihan bulutangkis pada atlet usia 10-12 tahun. Teknik PST merupakan kombinasi dari teknik penetapan tujuan, self-talk, dan imajeri mental yang kemudian dikenal dengan istilah strategi multiteknik. Strategi tersebut kemudian diberikan secara paralel dan simultan yang kemudian disebut dengan intervensi psikologi strategi multiteknik (IPSM).
Yusuf menjelaskan bahwa IPSM terbagi atas dua tahapan. Tahapan pertama, yakni proses kegiatan pendidikan dan latihan kepada para pelatih bulutangkis. Selanjutnya, tahap kedua berisi kegiatan penerapan produk hipotetik dalam bentuk kegiatan intervensi lapangan terhadap atlet pemula usia 10-12 tahun.
Latar belakang permasalahan yang diteliti Yusuf yakni gap teoretis-praktis berupa kesenjangan antara konsepsi pemahaman tentang peran penting aspek dan teknik PST. Teknik PST sebagai das-sollen-what should be dengan implementasi di lapangan sebagai das sein-what is happening. Hasil penelitian Yusuf menunjukkan bahwa ketiga komponen IPSM efektif digunakan dalam pembelajaran atlet usia 10-12 tahun.
Menurut hasil yang ditemukan Yusuf, IPSM memiliki fungsi divergen yang simultan baik secara parsial maupun interaktif. Maka, dari temuan-temuannya tersebut Yusuf menyimpulkan bahwa IPSM yang diintegrasikan kedalam tahapan proses belajar keterampilan gerak yang sebenarnya mulai tahapan obsevasi gerakan, emulasi, kontrol diri, dan ergulasi diri bersifat efektif. “IPSM efektif meningkatkan hasil belajar keterampilan dasar bermain bulutangkis, motivasi olahraga, dan kepercayaan atlet usia 10-12 tahun secara parsial maupun interaktif,” tegas Yusuf. (Humas UGM/Catur)