Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajar dan Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada, Nusa Tenggara Barat-03 menyelenggarakan kegiatan penanaman 1.000 pohon di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sabtu (30/7). Jenis pohon yang ditanam yaitu pohon kemiri dan johar.
Fathikul ‘Azmi, Ketua panitia penanaman pohon, menyebutkan kegiatan penanaman pohon ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran konservasi bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar hutan. Aksi penanaman pohon ini juga dilakukan untuk menyambut Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh setiap 10 Agustus. Dalam penyelenggaraan kegiatan dilakukan atas kerja sama dengan pihak PolHut TNGR, MMP TNGR, BP4K Lotim, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lotim, KPH Rinjani Timur, aktivis lingkungan dan Masyarakat Desa Toya.
“Kami mencoba untuk mengampanyekan gerakan cinta lingkungan melalui kegiatan penghijauan kawasan Gunung Rinjani ini,” katanya, Selasa (2/8).
Selain melakukan penanaman pohon, mereka juga melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tidak hanya mencintai lingkungan sekitar. Namun demikian, juga melakukan perlindungan terhadap flora-fauna serta menjaga eksosistem hutan.
“Harapannya, melalui kegiatan ini kecintaan masyarakat sekitar TNGR dalam menjaga ekosistem hutan semakin tinggi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dengan penanaman pohon ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan. Seperti diketahui, bibit pohon yang ditanam merupakan tanaman produktif yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dalam kesempatan itu, turut dibagikan sebanyak 1.000 bibit pohon gmelina, kayu manis, alpukat, dan mahoni kepada masyarakat. Pembagian bibit dilakukan agar masyarakat juga melakukan aksi penghijauan di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Menurut rencana mereka juga akan melakukan penanaman ratusan bibit pohon di lokasi sekolah Yayasan Najirul Vattan. Penanaman ini dilakukan sebagai salah satu dari rangkaian program puncak tim KKN UGM NTB -03, yaitu perayaan acara Pesta Rakyat Dusun Peneda, Desa Toya, Aikmel yang jatuh pada 1-2 Agustus 2016. (Humas UGM/Ika)