Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM menggelar Kompetisi Sociopreneur Muda (SOPREMA) yang ditujukan bagi para pemuda dari penjuru daerah yang usaha bisnisnya memberikan dampak sosial bagi masyarakat miskin. Setidaknya, lebih dari 200 karya proposal bisnis yang telah mendaftar namun hanya 90 proposal yang ternyata lolos tahap kualifikasi. Selanjutnya, proposal bisnis yang diajukan para kelompok pemuda kreatif ini akan diseleksi ke tahap lebih lanjut. “Proposal yang lolos tahap kualifikasi didominasi kategori industri kreatif,” kata Direktur Pelaksana Soprema, Dr. Hempri Suyatna, di kantornya, Kamis (4/8).
Penilaian seleksi proposal bisnis di kompetisi ini, kata Hempri, betul-betul memperhatikan aspek proses pemberdayaan masyarakat kecil. “Kita nilai dari dampak sosial yang ditimbulkan sehingga nantinya berpotensi menyejahterahkan masyarakat yang ada di sekitarnya,” katanya.
Melalui kompetisi wirausaha muda ini Pusat Studi Kepemudaan Fisipol UGM berusaha menjaring pemuda berbakat dan punya niat sungguh-sungguh mengembangkan daerahnya lewat bisnis yang berorientasi sosial kemasyarakatan.
Salah satu peserta yang lolos tahap kualifikasi, yakni tim Viscoose asal Yogyakarta mengambil fokus di bidang fashion anak muda. Bisnis ini telah berjalan selama 8 bulan. Dampak sosial yang diusung adalah memberdayakan para penjahit lokal di daerah Wates. “Sebelum memulai usaha ini kami sebelumnya melakukan survei, ternyata banyak ibu rumah tangga di sana yang tidak bekerja dan berasal dari keluarga tidak mampu. Tetapi, sebenarnya mereka memiliki keterampilan menjahit,” ujar Alya, salah satu anggota tim Viscoose.
Lain lagi dengan tim Aquaman, tim asal Sulawesi Tenggara ini memilih kategori ekologi. Mengusung program TEA, singkatan dari Tracking Ecowisata Aquaponik yang menggabungkan elemen lingkungan, wisata, serta pendidikan. “Aquaponik ini bisa menjadi wisata sekaligus mengenalkan cara bertani dan memelihara ikan,” ujar Rino, anggota tim Aquaman.
Kedua tim ini akan melaju tahap selanjutnya dengan mempresentasikan produk bisnis yang telah mereka geluti. Rino, dari tim Aquaman berharap bisa sukses mengikuti kompetisi Sociopreneur ini. Bahkan, ia berharap nantinya ada kompetisi serupa yang bisa memotivasi mereka untuk terus berusaha dan memberdayakan masyarakat, “Kami berharap apa yang kami lakukan bisa bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.
Rencananya, SOPREMA akan digelar pada 5-7 September mendatang dan diwarnai beragam rangkaian kegiatan kegiatan pameran coaching clinic, seminar, dan field trip ke daerah dengan basis sociopreneurship. (Humas UGM/Gusti Grehenson)