UGM menempati posisi pertama dalam peringkat universitas di Indonesia versi Webometrics, diikuti oleh Universitas Indonesia di peringkat kedua dan Institut Teknologi Bandung di peringkat ketiga. Sementara itu, di tingkat dunia, UGM kini menempati posisi ke-724.
“Mayoritas dalam empat tahun terakhir UGM selalu menduduki peringkat pertama di Indonesia. Walau sempat turun pada awal 2016, sekarang UGM menduduki peringkat pertama lagi untuk peringkat Webometrics yang dikeluarkan pada Juli 2016,” ujar Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI), Widyawan, ST., M.Sc., Ph.D, Jumat (5/8).
Untuk penilaian peringkat, kriteria yang digunakan antara lain adalah presence (kehadiran), impact (dampak), openness (keterbukaan), dan excellence (keunggulan). Aspek kehadiran diukur berdasarkan volume dari laman website, baik statistik maupun dinamik, yang berada dalam suatu domain universitas, sementara dampak diukur dengan banyaknya referensi (backlink) dari website luar. Untuk aspek kehadiran, penilaian dilakukan terhadap kekayaan repository suatu universitas dari banyaknya rich file (pdf, doc, ppt), sedangkan aspek keunggulan mengacu pada paper yang terpublikasi pada jurnal internasional yang memiliki reputasi tinggi.
“Untuk ketiga kriteria pertama, kehadiran, dampak, dan keterbukaan, UGM menduduki peringkat pertama di Indonesia, serta peringkat kedua untuk aspek keunggulan,” jelas Widyawan.
Untuk terus meningkatkan reputasi internasional, UGM memang telah menjalankan beberapa program yang terbagi dalam kategori academic internationalization, database integration, dan brand equity. Pada tahun 2015, UGM telah membentuk tim khusus untuk menangani pemeringkatan dan telah melakukan berbagai program. Salah satunya, perpustakaan UGM yang telah menyediakan sumber pembelajaran berupa digital library, baik berupa jurnal online yang dilanggan, maupun karya ilmiah mahasiswa dan dosen yang bisa diakses umum.
“Selain itu, UGM juga sudah lama memfasilitasi dan mendorong unit kerja dan dosen untuk memanfaatkan media web dan internet untuk mengunggah hasil karya dosen dan profil unit kerja. Setiap dosen dan mahasiswa di UGM difasilitasi blog pribadi, dan semua fakultas dan departemen juga sudah memiliki web resmi,” paparnya.
Peringkat ini, menurutnya, menunjukkan pengakuan akan kinerja UGM dalam menghadirkan konten digital yang bermutu di dunia maya, sekaligus menjadi bentuk penghargaan bagi para penggiat teknologi informasi di UGM. Ia pun menganggap bahwa pemeringkatan ini bisa dijadikan sebagai benchmark terhadap institusi lain dan menjadi pendorong untuk perbaikan di waktu mendatang, terutama untuk meningkatkan kualitas di tingkat dunia sesuai dengan amanat dalam Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2015-2019.
“Untuk peringkat dunia, target kita mencapai 500 besar,” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria)