Perilaku manusia yang peduli lingkungan merupakan investasi sumberdaya potensial untuk melanjutkan pembangunan berkelanjutan. Terciptanya kelestarian lingkungan merupakan konsekuensi positif dari hasil perilaku manusia yang peduli lingkungan. Sebaliknya, dampak kerusakan lingkungan timbul dari perilaku manusia tidak peduli lingkungan. Mahasiswa memiliki peran strategis untuk berperan dalam mengelola mutu lingkungan hidup. Di lingkungan kampus, ada sebagian mahasiswa telah turut dalam tindakan peduli lingkungan namun sebagian yang lain masih tetap saja abai dengan persoalan isu-isu lingkungan dan kurang terlibat secara nyata dalam tindakan peduli lingkungan.
Dosen Psikologi, Universitas Negeri Malang, Hetti Rahmawati, S,Psi, M.Si., mencoba melakukan penelitian terhadap 268 mahasiswa yang kuliah di tiga kota besar, yakni Yogyakarta, Malang dan Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menentukan sikap perilaku peduli lingkungan di kalangan mahasiswa. Penelitian ini menyebutkan sekitar 16 persen mahasiswa memiliki tingkat peduli lingkungan yang cukup tinggi, sementara 17 persen memiliki perilaku peduli lingkungan sangat rendah, sedangkan sisanya masuk dalam kategori sedang sebanyak 67 persen atau 179 mahasiswa. “Perilaku sedang ini menandakan ada potensi perilaku peduli lingkungan yang belum dioptimalkan,” kata Hetti dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Psikologi UGM, Jumat (5/8).
Meski demikian, penelitian ini menjelaskan bahwa perilaku peduli lingkungan mahasiswa dipengaruhi oleh faktor rasional dan moral. Adapun intensi perilaku peduli lingkungan menjadi penentu utama yang mendorong terjadinya perilaku peduli lingkungan. “Semakin kuat rencana dan kehendak untuk melakukan peduli lingkungan maka semakin besar kemungkinan tindakan tersebut akan dilakukan,” ujar Hetti
Menurutnya, faktor-faktor yang membentuk perilaku peduli lingkungan meliputi sikap, norma subjektif, kendali perilaku yang dipersepsi dan intensi serta faktor moral. Oleh karena itu, sejatinya mahasiswa harus didorong memiliki norma atau kaidah moral agar bisa beperilaku peduli lingkugan. “Pengembangan infrastruktur, fasilitas dan sistem di kampus yang ramah lingkungan merupakan dukungan yang positif dalam membentuk perilaku mahasiswa yang peduli lingkungan,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)