Universitas Gadjah Mada dan Six Capital menandatangani MoA (Memorandum of Agreement) terkait Center of Excellence in Digital Economy dan Center of Excellence for Financial Trading pada Jum’at (5/8) di Ruang Sidang Pimpinan UGM. Hadir dalam pertemuan tersebut Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., Patrick Teng (Founder, Chief Dealer Excecutive Chairman), Suryo Bambang Sulisto (Ketua Kamar Dagang Indonesie periode 2010-1015), Dr. Rahmat Waluyanto MBA (Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan), Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D. (Dekan FEB UGM), Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M. (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM), dan beberapa pimpinan perusahaan SIX Capital. Nota persetujuan kerja sama ditandatangani Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. mewakili UGM, dan Patrick Teng dari pihak Six Capital
Six Capital merupakan perusahaan analisis data berbasis financial technology (Fintech) yang berkantor pusat di Singapura. Bekerja sama dengan Six Capital nantinya akan dibentuk sebuah Digital Laboratorium Center of Excellence Digital Economy yang fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi keuangan (Fintech). Selain itu, dari kerja sama tersebut akan dibangun pula pusat pelatihan (training center) transaksi keuangan (financial trading) dan stabilisasi kurs (currency stabilization).
Rektor UGM saat membuka pertemuan mengemukakan bahwa untuk menghadapi tantangan global diperlukan pengembangan teknologi digital yang transparan, cepat dan akurat. Dikatakan oleh Dwikorita, sekarang ini kondisi Indonesia memiliki sumber daya manusia sekitar 75% pada usia produktif. “Bila melihat kondisi yang demikian, maka kita dituntut untuk mengembangkan tekonologi digital yang berdaulat,” ujar Rektor UGM.
Senada dengan Dwikorita, Patrick Teng mengatakan bahwa dengan kondisi jumlah penduduk terbanyak kedua di Asia, Indonesia akan menjadi salah satu negara terbesar ekonomi digital di Asia. Six Capital mulai bekerjasama dengan rekan kerja di berbagai penjuru dunia termasuk dengan UGM. “Bersama dengan UGM, kami akan mewujudkan Indonesia sebagai The Largest Digital Economy in Asia seperti yang sering diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo ke berbagai media,” ujar Patrick Teng.
UGM akan berada di garda terdepan inovasi teknologi (Fintech) sejalan dengan visi presiden Joko Widodo yang akan mewujudkan Digital Economy 2020. Hal tersebut dapat diimplementasikan lewat teknologi berbagai bidang seperti keuangan dan kesehatan yang cepat, akurat dan memiliki sebaran yang luas. “Pengembangan Digital Economy sesuai dengan visi UGM yang mengabdi kepada masyarakat,” tutup Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna. (Humas UGM/Catur;foto: Donnie)