Sebanyak 8. 745 mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada Tahun Akademik 2016/ 2017 bersama-sama membentuk formasi lambang United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Lapangan Pancasila, Grha Sabha Pramana, Sabtu (6/8). Lambang PBB dibuat berukuruan besar dengan caping berwarna biru dan putih yang digunakan mahasiswa baru. Pembentukan formasi tersebut menandai berakhirnya Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) Palapa UGM 2016 yang ditutup secara simbolis oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.
Lambang PBB yang terbentuk memiliki arti bahwa UGM siap menjadi global citizens yang berkontribusi dan peduli terhadap permasalahan global. Meskipun siap menjadi global citizens, UGM tidak melupakan identitas bangsanya. Selain itu, lambang PBB memiliki pesan kepada seluruh penduduk dunia bahwa Indonesia memiliki kepedulian tinggi terhadap perdamaian dunia.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, yang turut menghadiri acara penutupan PPSMB Palapa 2016 mengatakan bahwa UGM memiliki terobosan format pengenalan mahasiwa baru. “Format pengenalan ini akan manjadikan mahasiswa insan akademik yang memiliki hubungan antar manusia dengan luar biasa,” ujar Menhub.
Budi Karya dalam orasinya menyampaikan bahwa UGM adalah universitas yang memiliki kemajemukan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Kemajemukan itu nantinya akan menjadikan para mahasiswa memiliki kepekaan sosial. “Yakinlah, seseorang yang memiliki kecerdasan lebih baik dan menjadikannya sebagai insan-insan yang berhasil,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu ia juga mengajak mahasiswa untuk menempa diri dengan kegiatan positif di luar perkuliahan. Menurutnya, kelak mahasiswa akan berhadapan dengan masyarakat sehingga mahasiswa harus memiliki competitive advantage yang bisa ditempa lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
“Mahasiswa akan mendapatkan keahlian dan komitmen sebagai modal mahasiswa di kemudian hari,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., di akhir acara menyampaikan kepada seluruh mahasiswa baru untuk berjanji kepada diri mereka masing-masing. Janji tersebut adalah agar mahasiswa memiliki jati diri UGM, memiliki jati diri bangsa Indonesia, dan menjadi pemimpin dunia. “Selamat menempuh pendidikan di UGM, selamat menjadi pemimpin dunia,” tutup Dwikorita.
Sebelum acara berakhir, mahasiswa baru membentuk formasi-formasi yang telah dibentuk pada tahun-tahun sebelumnya. Formasi tersebut yakni, formasi kepulauan Republik Indonesia, formasi bertuliskan Indonesia Raya, formasi lambang negara Indonesia Garuda Pancasila, dan terakhir membentuk formasi ASEAN. (Humas UGM/Catur;foto: Donnie-Ega)