Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan PT. PLN (Persero) mengembangkan sentra budidaya Gama Ayam di Desa Beji Gunung Kidul. Program pemberdayaan masyarakat ini dilakukan lewat pendampingan dan penyediaan sarana fisik pembangunan kandang ayam di 5 dusun, yaitu Sidorejo, Duren, Daguran Lor, Daguran Kidul, dan Tungkluk serta penggadaan satu unit mesin tetas skala menengah. “Desa Beji akan diarahkan menjadi salah satu unit produksi Day Old Chick (DOC) dan pembesaran Gama Ayam,” kata peneliti Gama Ayam dari Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, Kamis (11/8).
Menurut Budi pengembangan Gama Ayam merupakan inovasi dari peneliti dari Fakultas Biologi dan Fakultas Peternakan untuk mengembangkan ayam pedaging lokal melalui program pemuliaan ternak. Gama Ayam sendiri merupakan hasil persilangan ayam yang dirakit sejak tahun 2009. Tujuan utama dirakitnya GAMA Ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber pangan lokal, khususnya ayam kampung yang semakin meningkat. Keunggulan GAMA Ayam dibandingkan ayam buras adalah rasanya yang gurih menyerupai rasa ayam kampung dan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ayam kampung biasa. “Gama Ayam lebih adaptif terhadap lingkungan di Indonesia serta toleran terhadap penyakit,” ujarnya.
Penelitian gama ayam ini, menurut Budi, berangkat dari keprihatinan bahwa produksi ayam nasional 83,8 % masih dipenuhi oleh ayam ras dan hanya 16,2 % dari jenis ayam lokal. Padahal, Indonesia berpotensi untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan bibit ayam pedaging karena memiliki biodiversitas ayam lokal yang tinggi.
Seperti diketahui, daging ayam merupakan sumber protein hewani terbesar masyarakat Indonesia dengan konsumsi sebesar 4,01 kg/orang/tahun atau 85 % dari konsumsi per kapita daging segar nasional. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi yang hanya 0,37 Kg/orang/Tahun (7,8%).
Meski proses penelitian masih terus dikembangkan, pendampingan pemuliaan ternak secara berkala akan dilakukan. Pendampingan melibatkan dosen dan mahasiswa sehingga terjalin sinergi antara akademisi dengan masyarakat dalam proses penghiliran hasil-hasil penelitian dari kampus kepada masyarakat. Budi Daryono juga mengapresiasi PLN yang ikut berpartisipasi dalam program PLN Peduli sebagai wujud peran aktif PT. PLN (Persero) dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan jalan program Community Empowering.”Kegiatan pemberdayaan ini menegaskan kembali peran UGM dengan konsep menara air melalui semangat Socio-entrepreneur, yaitu semangat untuk mendedikasikan Tri Dharma dengan menggerakkan pembangunan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan kemanusiaan,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)