Sebanyak 25 orang pedagang kantin yang sebelumnya berjualan di kantin soshum atau dikenal kantin Bonbin mengikuti pelatihan pengelolaan kantin sehat yang diselenggarakan Direktorat Aset UGM yang bekerja sama dengan Pusat Studi Pangan dan Gizi, Kamis (11/8) di ruang pertemuan Bulaksumur B-19. Direktur Aset UGM, Prof. Ir. Henricus Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D., mengatakan pelatihan pedagang kantin ini untuk pertama kalinya dilaksanakan dalam rangka menyiapkan para pedagang kantin yang mampu menjual makanan sehat, halal dan higienis. “Kita melatih para pedagang kantin dalam menyiapkan bahan makanan, mengolah dan menyajikan makanan secara baik,” kata Henricus.
Menurut Henricus pelatihan semacam ini akan dilaksanakan secara rutin kepada seluruh pedagang kantin yang berjualan di lingkungan UGM. Bahkan, keikutsertaan pedagang dalam setiap pelatihan menjadi syarat untuk bisa berjualan di lingkungan UGM. “Karena pelatihan ini salah satu syarat agar bisa berdagang, sudah tertuang dalam peraturan Rektor,” ujarnya.
Pelatihan pengelolaan kantin untuk pertama kali ini, menurut Henricus, pesertanya berasal dari pedagang kantin soshum yang kini dipindahkan berjualan di kantin Pujale yang berada di kawasan lembah UGM. Selanjutnya, para pedagang kantin lainnya yang berjualan di lingkungan UGM akan diwajibkan mengikuti pelatihan kantin sehat. “Nantinya dilaksanakan rutin setiap bulan,” ujarnya.
Dosen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, FTP UGM, Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc, saat menyampaikan pelatihan mengatakan pedagang kantin sebenarnya ikut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan gizi mahasiswa dari menu makanan yang sehat dan higienis. “Jika makanan yang disajikan sehat maka Bapak Ibu ikut membantu menyehatkan mahasiswa, karena makanan itu sumber kesehatan. Kita tahu, ada kejadian mahasiswa tidak lolos tes kesehatan saat melamar kerja,” katanya.
Supriyadi mengatakan pemilihan bahan makanan, cara memasak dan cara penyajian makanan yang kurang benar sangat berisiko tercemar mikrobia. “Mikrobia itu sumber kontaminan yang tidak terlihat dengan kasat mata yang sering saya sebut lelembut, karena tidak terlihat kan,” kata Supriyadi yang disambut tawa para peserta pelatihan.
Supriyadi mengharapkan para pedagang kantin mampu menyiapkan menu makanan yang sehat dan terhindar dari sumber penyakit. Dengan makanan yang sehat, aman dan higienis maka para pedagang secara tidak langsung ikut serta menyiapkan calon lulusan UGM agar tetap sehat. (Humas UGM/Gusti Grehenson)