Menkominfo, Rudiantara, mengatakan startup tidak bisa lepas dari proses bisnis. Pada startup proses bisnis tersebut harus dapat memberikan nilai tambah. Menurutnya, nilai tambah tersebut diantaranya mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi dan atau meningkatkan produktivitas.
“Ketiga unsur yaitu pengurangan biaya, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas merupakan rumus sederhana untuk melakukan bisnis proses,” ujar Rudiantara dalam seminar “Industrial Digitalization : Mastering the Digital Revolution Era”, Sabtu (13/8) di Fakultas MIPA.
Pada kesempatan itu Rudiantara juga mengajak mahasiswa untuk optimistis. Seorang yang optimis akan memandang kesusahan sebagai peluang. Ia mencontohkan sebuah aplikasi bernama HaloDoc. Aplikasi tersebut dibuat karena susah dan lamanya proses berobat di rumah sakit. Lewat aplikasi tersebut pasien dapat berkonsultasi dengan dokter dimana saja lewat smartphone. Selanjutnya, dokter akan memberikan resep obat yang langsung tersambung dengan aplikasi apotek sehingga dalam waktu dua jam obat sudah sampai di rumah pasien. Aplikasi tersebut dibuat karena adanya kesusahan yang kemudian dijadikan peluang usaha oleh seseorang yang optimistis.
“Bila mengalami kesusahan jangan menganggapnya sesuatu yang sulit seolah-olah dunia mau kiamat, tetapi ambillah kesempatan dan peluang di balik kesusahan tersebut,” tutur Rudiantara.
Di akhir sesi diskusi Rudiantara mengajak mahasiswa untuk mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. Menurutnya, dengan pengembangan digitalisasi industri seharusnya dapat memberdayakan ekonomi rakyat.
Di tempat sama, Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya banyak menceritakan perkembangan teknologi digital di UGM. Dwikorita mengatakan saat ini setidaknya ada 20 startup yang dikembangkan oleh mahasiswa UGM. Pengembangan startup mahasiswa tersebut dibina oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni dan dibimbing langsung oleh Google Indonesia dan Singapura. Dwikorita menceritakan bahwa UGM kini telah memiliki Microsoft Inovation Center yang dibangun di Fakultas Teknik bantuan serta kerja sama Kemkominfo dan Microsoft.
“Harapannya Kemkominfo selalu mendukung berbagai pengembangan teknologi yang dilakukan UGM lakukan agar perkembangannya menjadi semakin pesat,” ujar Dwikorita. (Humas UGM/Catur)