Henri Widiyanto, mahasiswa semester empat Program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, ditetapkan sebagai satu-satunya mahasiswa UGM penerima beasiswa KPMG ASEAN Scholarship 2016.
Beasiswa KPMG ASEAN merupakan beasiswa bergengsi yang diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa di ASEAN. Penyelenggaraan Beasiswa KPMG ASEAN tahun 2016 merupakan pemberian beasiswa tahun kedua.
“Program beasiswa ini terbuka bagi mahasiswa tahun pertama dan kedua. Dengan penawaran dan memberi kesempatan karier setelah lulus, program ini tentunya sangat diminati,” ujar Henri Widiyanto, di kampus UGM, Selasa (23/8).
Henri menuturkan untuk mendapat beasiswa ini maka ribuan pendaftar disaring sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Pendaftar yang lolos seleksi berkas, maka akan mengikuti lima tes online berstandar KPMG Singapura.
Untuk tahun ini, dari ribuan peserta sebanyak 30 pendaftar terbaik diundang ke Jakarta untuk mengikuti assesment sebagai seleksi lanjutan. Dalam assesment, masing-masing pendaftar beasiswa diuji kemampuannya berupa English Writing Skills, Forum Group Discussion, Business Case and Presentation.
“Juga dilakukan interview dengan partner KPMG, dan pada akhirnya terpilih delapan orang terbaik sebagai KPMG ASEAN Scholars 2016,” tuturnya.
Henri mengaku banyak keuntungan diperoleh mahasiswa yang lolos dan menerima Beasiswa KPMG ASEAN Scholarship. Beberapa keuntungan tersebut adalah tunjangan pendidikan kuliah selama tiga tahun, paid internships sebanyak dua kali yaitu di Jakarta Head Quarter dan di salah satu negara ASEAN (Singapura, Malaysia atau Thailand).
“Biasanya yang paling diminati adalah kontrak karir dengan KPMG begitu lulus kuliah. Selain itu, mengikuti kegiatan-kegiatan seperti KPMG Annual Gathering bersama sekitar 800 orang KPMG Indonesia,” katanya.
Henri menjelaskan jika sebelumnya UGM, khususnya FEB UGM, belum memiliki hubungan khusus dengan KPMG. Dengan penerimaan beasiswa ini, diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung antara FEB UGM dan KPMG. Terlebih, untuk kegiatan-kegiatan seperti kunjungan, simulasi audit, atau bahkan rekrutmen.
“Tentu saja, harapannya ada lebih banyak mahasiswa UGM yang dapat melanjutkan karier di KPMG nantinya,” imbuh Henri. (Humas UGM/ Agung)