Dita Novita Sari (Fakultas Psikologi), Eva Lutviatur Rohmah Ningsih (FISIPOL), Ria Verentiuli (Fakultas Ilmu Budaya), dan Chordya Iswanti (Fakultas Pertanian) disambut hiruk pikuk oleh rekan-rekan yang telah menantinya. Keempat mahasiswi tersebut merupakan anggota tim UGM International Expedition (UIE) III “Peak of The Ancestor” Mapagama. Para Srikandi tersebut telah berhasil melakukan pendakian hingga puncak Gunung Stok Kangri, India yang memiliki ketinggian 6.153 mdpl. Penyambutan tim UIE dilakukan di Balairung Rektorat UGM pada Jumat (26/8).
Seluruh tim pendaki UIE diarak dengan dokar dari Stadion Kridosono hingga Balairung. Menurut Koordinator UIE, Rizal Fahmi Priyono, tradisi arak-arakan menggunakan dokar telah dilaksanakan sejak berpuluh tahun yang lalu untuk menyambut tim Mapagama yang selesai melakukan ekspedisi.”Mereka diarak dengan dokar layaknya ksatria yang baru pulang dari medan perang dan mengharumkan nama bangsanya,” tambah Rizal.
Acara penyambutan tim UIE dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D, Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Drs. Senawi, M.P., dan rekan dan alumni Mapagama. Iwan dalam sambutannya mengaku senang sekaligus bangga atas pencapaian tim UIE. “Para Srikandi ini, tidak hanya mewakili UGM, tetapi jauh lebih dari itu, mereka mewakili bangsa Indonesia,” ujar Iwan.
Iwan mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim Mapagama yang selalu intensif memberikan informasi terkait kondisi tim UIE yang sedang melakukan pendakian. Selain itu, menurut Iwan, tidak banyak orang tua di negeri ini memberikan izin kepada putrinya untuk mendaki salah satu puncak Himalaya sekaligus mengibarkan bendera merah putih di sana.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dari tim pendaki yang telah memberikan izin dan turut memberikan dukungan kepada putrinya untuk menaklukan dinginnya Gunung Stok Kangri di India,” ujar Iwan.
Sementara itu, salah satu tim pendaki, Eva Lutviatur Rohmah mengaku senang dan bangga bisa bisa menaklukkan Gunung Stok Kangri. “Bisa mewakili UGM, Mapagama dan lebih-lebih mewakili Indonesia mencapai salah satu puncak Himalaya rasanya luar biasa,” ungkap Eva.
Senada dengan Eva, Chordya juga mengungkapkan kegembiraanya dapat melakukan pendakian di Stok Kangri. “Banyak pelajaran yang dapat diambil dari ekspedisi di Stok Kangri, kita dituntut untuk menjaga semangat, kondisi fisik dan mental, kerja sama tim, persiapan teknis, penyesuaian di lingkungan baru semua harus dilakukan dengan baik dan maksimal,” ujar Chordya. (Humas UGM/Catur;foto: Firsto)