Memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) bersama Perhimpunan Ikatan Perguruan Tinggi Negeri Seluruh Indonesia (Perhimpuni) melakukan peluncuran buku, talkshow dan orasi kebangsaan “Kerja Nyata Untuk Negeri” . Peluncuran buku, talkshow dan orasi berlangsung di Auditorium (Gedung H) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (28/8) malam.
Sejumlah menteri kabinet kerja dan para ketua umum ikatan alumni perguruan tinggi negeri hadir dalam acara ini. Sementara, orasi kebangsaan “Kerja Nyata Untuk Negeri” disampaikan Ketua Umum Kagama, Ganjar Pranowo.
Bagi Ganjar Pranowo, momentum peringatan hari kemerdekaan merupakan jembatan memperkuat persatuan, mempererat sinergi sekaligus menegaskan komitmen kerja nyata untuk negeri diantara semua anak bangsa, khususnya para alumni perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia . Mewujudkan diri sebagai bangsa pemenang, Kagama selaku salah satu anggota Perhimpunan Ikatan Perguruan Tinggi Negeri Seluruh Indonesia, mengakui Indonesia tidak dapat melakukannya secara sendiri.
Bagaimanapun, Indonesia disusun berdasarkan kerja-kerja dari setiap anak bangsa. Semua dibangun di atas jalinan persatuan antar anak negeri dan dibesarkan oleh prestasi putera-puteri terbaik bangsa.
“Karena itu, Kagama mengajak semua alumni perguruan tinggi, apapun universitasnya, apapun profesinya saat ini, untuk terus berkarya, untuk terus berprestasi mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang,” kata Ganjar.
Peluncuran Buku Spesial “Dari Bulaksumur Untuk Indonesia”
Setelah menyampaikan orasi kebangsaan, Ketua Umum Kagama meluncurkan buku “Dari Bulaksumur Untuk Indonesia”. Buku berisi kumpulan pemikiran insan Universitas Gadjah Mada dan Kagama untuk kemajuan Indonesia merupakan sari dari serial diskusi bulanan “Teras Kita”, yang diselenggarakan PP Kagama, Harian Kompas dan Radio Sonora.
Buku ini membahas topik atau persoalan yang tidak hanya sedang aktual, ramai dibahas di ruang-ruang publik, namun juga strategis. Karena itu, berbagai persoalan-persoalan penting untuk dicarikan solusi.
Buku ini terbit untuk menindaklanjuti respons Kagama atas permintaan Presiden Joko Widodo saat membuka Musyawarah Nasional Kagama di Kendari 6 November 2014. Buku “Dari Bulaksumur Untuk Indonesia” telah disampaikan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo, April 2016, sebagai masukan strategis dalam proses pembuatan kebijakan.
Talkshow Inspirasi Anak Bangsa
Sementara itu, Talkshow digelar dengan topik “Inspirasi Anak Negeri” dengan menghadirkan pembicara Nur Agis Aulia (Petani yang Merdeka), Kartamali (Kepala Desa Online) dan Tim Mahasiswa IPB (Inovasi Gucakusi). Melalui narasumber yang beraneka ragam latar belakang diharapkan mampu memberi apresiasi, sekaligus inspirasi dari putra-putri terbaik bangsa.
Dengan upaya tersebut, sebagai bangsa diharapkan selalu memiliki sikap optimis dalam meraih kemajuan. Berbagai karya nyata yang diperlihatkan para narasumber diharapkan meyakinkan bahwa telah banyak inovasi, karya dan prestasi yang dilakukan anak bangsa untuk negerinya.
Nur Agis Aulia (27 tahun ), gambaran sedikit dari anak muda yang memiliki niat untuk bertani. Ia meyakini, profesi petani adalah jenis profesi mulia yang kini mulai ditinggalkan banyak orang.
Padahal, menurut Nur Agis, bertani sesungguhnya keren dan mampu menyejahterakan. Dalam bertani, lulusan Jurusan Pembangunan Sosial Fisipol UGM ini, berhasil mengintegrasikan pertanian dan peternakan secara mandiri di Desa Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten sejak 2013.
Bagi Nur Agis, tak bingung jika perlu pupuk, karena tinggal mengambil dari kandang ternak. Jika perlu pakan, tinggal mengambil dari kebun dan sawahnya. Bahkan, dalam bertani Nur Agis bisa menargetkan penghasilan secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Melalui perusahaan miliknya, Jawara Banten Farm, Nur Agis kini berkibar sebagai petani yang merdeka. Ia pun masih peduli dengan melatih lebih dari 1.000 anak muda agar mau memilih dan menjadi petani keren seperti dirinya.
Beda lagi dengan Kertamalip, Kepala Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Lombok Utara yang terletak di kaki Gunung Rinjani. Untuk memudahkan layanan kepada warga, ia menyelenggarakan pemerintahan desa secara “online”. Semua layanan publik mulai pengurusan KTP dan surat-surat penting lainnya, pendaftaran pasien puskesmas, penggunaan anggaran, dan penyebaran informasi penting untuk warga dilakukan secara “online”.
Sementara itu, tim mahasiswa IPB menampilkan inovasi Gucakusi, sebuah upaya memproduksi gula cair dengan bahan baku kulit singkong. Inovasi ini sebagai jawaban atas menurunnya produksi gula akibat menyusutnya lahan tanaman tebu.
Bahkan, gula cair berasal dari kulit singkong ini memiliki banyak keunggulan. Diantaranya, gula dari singkong mengandung tingkat kalori lebih rendah dari gula tebu, sehingga dapat mencegah obesitas. Gula cair kulit singkong ini mengandung energi 106 kilo kalori per 100 gramnnya, sedangkan gula pasir mengandung 364 kkal per 100 gram.
“Berangkat dari konsep “zero waste”, tim inovatif dari IPB ini melihat peluang memproduksi gula cair dari singkong. Apalagi, Indonesia termasuk lima negara penghasil singkong terbesar di dunia. Karya inovasi mahasiswa dari IPB ini pun mendapatkan medali emas dalam Macau International Innovation and Invention Exhibition (MIIIE) pada Juli 2015 lalu. Tim mahasiswa dari IPB adalah Farauq Arrahman, Galih Nugraha, Putri Vionita, dan Abdul Aziz. Produk gula GUCAKUSI (Gula Cair dari Kulit Singkong) tersebut berhasil mengalahkan 250 pesaing dan 80 inovasi lainnya yang berasal dari 22 negara di dunia.
Sejumlah menteri kagum dengan berbagai karya tersebut. Mereka yang hadir diantaranya, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono, Mensesneg, Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, Menlu, Retno Marsudi, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Wamenlu M Fachir dan Wamenkeu, Mardiasmo. Selain itu, hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih, Wakil Ketua BPK, Sapto Amal, serta para ketua umum ikatan perguruan tinggi negeri, diantaranya, Djarot Saiful Hidayat, Presidium IKA Universitas Brawijaya dan Wagub DKI Jakarta, Maryono, Ketua Umum IKA UNDIP yang juga Dirut BTN serta banyak lagi yang lain. (Humas UGM/ Agung)