Laboratorium Filsafat Nusantara, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada mengadakan Festival Nusantara “Lomba Tarian Nusantara” se-DIY pada Sabtu (3/9). Lomba Tarian Nusantara diikuti oleh sanggar tari siswa SMA dan sederajat di wilayah DIY dan berlangsung sejak pagi di Fakultas Filsafat. Acara dimeriahkan penampilan oleh Gadjah Lampung (Tari Bedana), IMAHU (Cekalele), Ormada Kalimantan Timur, Unit Tari Bali (Tari Trunojoyo), Ormada Sulawesi Tengah, dan Mahasiswi Filsafat (Tari Piring).
Selain menyuguhkan tarian dari para peserta, acara tersebut dimeriahkan oleh penampilan band dari berbagai SMA dan SMK di wilayah DIY. Pada Festival tersebut dihadirkan pula stan-stan kuliner nusantara yang menyajikan berbagai hidangan khas nusantara dan berbagai inovasinya.
“Kami memang menyediakan stan kuliner untuk umum yang memiliki muatan etnis atau kekhasan tradisional,” ujar Ketua panitia acara, Farid Mustafa, M.Hum.
Farid menyampaikan bahwa diadakannya Festival Nusantara bertujuan untuk mengangkat nilai local wisdom yang ada di masyarakat. Nilai tersebut ingin ditonjolkan lewat kuliner tradisonal misalnya, sehingga generasi muda sekarang tidak hanya mengenal junk food atau makanan cepat saji. “Harapannya generasi muda juga mengenal beranekaragam makanan khas daerah dalam negeri, tidak hanya terbawa arus globalisasi sehingga hanya mengenali makanan-makanan dari luar negeri,” ujar Farid.
Festival Nusantara ini merupakan salah satu acara dalam rangka memperingati Dies Fakultas Filsafat ke-49. Farid menambahkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap Festival Nusantara sangat baik. Farid mencotohkan antusiasme para peserta lomba tari dari SMA sederajat se-DIY sangatlah bagus, sampai-sampai panitia membatasi jumlah peserta lomba dikarenakan banyaknya pendaftar. “Antusiasme dari muda-mudi terhadap kesenian tari ini sangat patut di apresiasi mengingat akhir-akhir ini kesenian tari terpinggirkan di kalangan pemuda,” ujar Farid. (Humas UGM/Catur)