Desa Banyuroto, Magelang, selama ini dikenal sebagai kawasan agrowisata. Perkebunan di daerah tersebut menghasilkan beberapa produk sayur-mayur, seperti tomat, cabai, kol, bawang, sawi, dan lain-lain. Selain hasil perkebunan, Desa Banyuroto juga memiliki potensi objek wisata yang sangat indah karena desa ini terletak di kaki Gunung Merbabu. Objek wisata tersebut berupa pemandangan alam pegunungan, serta agrowisata sayur-sayuran dan buah stroberi.
Kondisi inilah yang juga mendapat perhatian dari tim KKN PPM UGM Unit JTG-56. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) JTG-56, Ganies Riza Aristya, S. Si., M. Sc., menuturkan pada kegiatan KKN-PPM bulan Agustus lalu mereka mengadakan serangkaian kegiatan untuk mengangkat potensi sumber daya alam dan daya tarik wisata Desa Banyuroto, seperti pameran bertajuk Banyuroto Agro Innovation Expo.
” Ketika itu kegiatan diikuti warga desa yang membawa dan memamerkan hasil tani dan olahan-olahan khas. Warga juga memperkenalkan profil objek wisata beserta keunikannya yang tak dimiliki tempat lain,” papar Ganies, Senin (5/9).
Menurut Ganies, pameran tersebut sebagai upaya pengenalan produk khas Desa Banyuroto.Selain sayuran juga ada hasil olahan pertanian asli Banyuroto yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Menurutnya, potensi lain seperti camping dan pendakian ke Gunung Merbabu juga dikenalkan dalam ekspo tersebut.
Dalam Banyuroto Agro Innovation Expo juga dilakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dari dinas dan instansi-instansi yang berkompeten di bidangnya. Pada hari pertama ekspo diisi dengan pengenalan objek dan daya tarik wisata di Desa Banyutoyo, penyuluhan mengenai hama dan penyakit tanaman dan sosialisasi mengenai pemasaran produk. Hari kedua, diisi oleh Seksi Pengelola Taman Nasional (SPTN) mengenai konservasi wilayah taman nasional, edukasi mengenai obat bebas untuk burung peliharaan dan sosialisasi mengenai perintisan koperasi.
Sementara hari ketiga, diisi dengan pemutaran video dokumentasi dan presentasi mengenai kegiatan KKN-PPM di Desa Banyuroto dari dua periode yang lalu (2014-2016) serta presentasi mengenai pembuatan jenang jagung. Ekspo tersebut juga mengundang para tamu dari dinas setempat, Universitas Gadjah Mada, agen wisata, tempat oleh-oleh, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari berbagai desa serta bank-bank juga diajak untuk mengunjungi ladang tempat tumbuh beberapa sayur lokal yang ditanam dengan teknik poliploid sebagai salah satu program kerja KKN-PPM UGM UNIT JTG-56. (Humas UGM/Catur)