Community and Family Health care-interprofessional Education (CFHC-IPE) Fakultas Kedokteran UGM mengadakan pelatihan, simulasi bencana dan kegawatdaruratan. Kegiatan tersebut diikuti oleh 471 Mahasiswa CFHC Fakultas Kedokteran angkatan 2013 dan masyarakat sekitar lokasi pelatihan sejumlah 100 orang. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu-Minggu (17-18 /9) di Huntap Pager Jurang, Sleman.
Panitia kegiatan, Dr. dr. Wahyudi Istiono, M.Kes., menuturkan kegiatan pelatihan, simulasi bencana dan kegawatdaruratan dilakukan untuk mempraktikkan secara langsung manajemen penanggulangan bencana pada setiap siklus bencana. Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memahami masalah-masalah kesehatan masyarakat yang mungkin timbul pada saat terjadi bencana.
“Lewat pelatihan ini, peserta juga mampu mengimplementasi kolaborasi antar tim kesehatan dalam penanggulangan bencana,” papar Wahyudi.
Ia menjelaskan simulasi bencana dan kegawatdaruratan perlu dilakukan di DIY dikarenakan letak geografisnya yang terdiri dari pegunungan, perbukitan, dan dataran rendah yang memiliki potensi bencana tinggi. Misalnya, bencana gunung Merapi 2010 pasca erupsi pun masih perlu dilakukan penanganan lain terkait bencana susulan lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa mengancam.
Wahyudi melihat selama ini mahasiswa dianggap menjadi aktor penting sekaligus menjadi motor penggerak dalam berbagai upaya pengurangan risiko bencana. Paradigma tersebut muncul oleh responsibilitas mahasiswa yang tinggi dalam tanggap bencana di berbagai daerah. Oleh karena itu, sudah seharusnya mahasiswa dibekali pengetahuan dan kemampuan dalam penganggulangan bencana.
“Pelatihan dan simulasi akan menjadi bekal penting bagi mahasiswa ketika terjun langsung menanggulangi bencana,”imbuhnya.
Lokasi tempat pelatihan merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak letusan dari Gunung Merapi, yang kini dijadikan desa tangguh bencana dimana masyarakatnya telah dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk penanggulangan bencana. Pemilihan lokasi simulasi dirasa tepat untuk pembelajaran peserta pelatihan. (Humas UGM/Catur)