Gelaran UGM Expo 2016 menjadi ajang untuk memperkenalkan berbagai inovasi UGM kepada masyarakat. Karena itu, momen ini pun dipilih untuk memperkenalkan Biodiversitas, sebuah aplikasi berbasis android yang dibentuk atas kerja sama antara Fakultas Kehutanan dan MIPA UGM. Acara ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi penggunaan aplikasi dalam rangka mengenalkan biodiversitas, baik flora maupun fauna.
Menurut ketua tim, Dr. Sena Adi Subrata, aplikasi ini dikembangkan dengan tujuan akhir untuk menumbuhkan kesadaran diantara civitas akademika untuk melindungi biodiversitas di kampus UGM. Penumbuhan kesadaran ini diawali dengan mengenalkan keanekaragaman biodiversitas Indonesia, terutama yang terdapat di kampus UGM dengan cara-cara populer dan kekinian, yakni dengan memanfaatkan aplikasi Android.
“Dengan cara yang populer ini, kami berharap dapat menarik banyak civitas akademika untuk mengenal, sharing data dan akhirnya tumbuh kesadaran untuk melindunginya. Tak kenal maka tak sayang,” jelas Sena dalam soft launching dan sosialisasi penggunaan aplikasi Biodiversitas, Selasa (20/9) di Grha Sabha Pramana UGM.
Aplikasi yang didanai oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UGM melalui hibah Education for Sustainable Development ini memang dikembangkan sebagai sarana mengenalkan biodiversitas, baik flora maupun fauna. Dalam pelaksanaanya, beberapa kelompok mahasiwa pengamat dan pemerhati biodiversitas pun ikut terlibat.
Lebih lanjut Sena menekan pula bahwa aplikasi Android ini merupakan salah satu kontribusi untuk mewujudkan UGM sebagai kampus yang inovatif, sesuai dengan tema UGM EXPO 2016: “Inovasi Membumi untuk Negeri.”
Sementara itu, menurut Atus Syahbudin, Ph.D., salah satu anggota tim yang bertanggung jawab atas konten flora, terobosan seperti ini diperlukan sebagai salah satu media yang membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
“Perkuliahan pengenalan pohon, dendrologi, atau fitogeografi pohon dituntut dapat menghadirkan perawakan pohon di dalam kelas. Mahasiswa terus diupayakan selalu dekat dan mudah dalam mengakses materi pembelajaran. Bisa karena terbiasa. Untuk itulah, mengenal pohon harus dengan selalu melihatnya, dan aplikasi Biodiversitas menjadi salah satu solusinya,” ungkap.
Saat ini, aplikasi Biodiversitas baru tersedia dalam versi betha dan sudah dapat diunduh pada tautan https://biodiversitas.fkt.ugm.ac.id/. Aplikasi ini pun sedang terus disempurnakan hingga akhir Oktober 2016.
“Beberapa kendala memang dijumpai, namun sejauh ini dapat diatasi. Pembelajaran berbasis android ini memang menarik, mudah, tanpa batas dan siapa pun dapat berkontribusi guna perbaikan aplikasi,” ujar Dr. Aditya Ronny Effendi dari Fakultas MIPA. (Humas UGM/Gloria)