UGM Expo 2016 telah sampai pada penghujung acara. Dibuka selama 6 hari sejak 20 September 2016, UGM Expo 2016 resmi ditutup pada Minggu (25/9) di Grha Sabha Pramana. Penutupan secara resmi dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman. Hadir pula dalam penutupan yakni Ketua Panitia UGM Expo 2016, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc., dan Ketua Panitia UGM Expo 2017, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada M.Eng., Ph.d, serta segenap tamu undangan.
Sri Raharjo dalam sambutannya menyampaikan laporan terkait kegiatan UGM Expo 2016 dari awal acara hingga penutupan. Dari segi pengunjung, Sri Raharjo melaporkan setidaknya ada 11.300 pengunjung mendatangi UGM Expo tahun ini. Meski terkendala karena cuaca yang kerap kali hujan, jumlah tersebut merupakan angka yang sangat banyak dalam gelaran UGM Expo. “Jumlah pengunjung yang hadir sudah mendekati target yang diharapkan yakni sebesar 12.000 pengunjung dan harapannya masyarakat mengetahui karya-karya yang telah UGM ciptakan dan karya apa yang dapat bermanfaat bagi mereka,” ujar Sri Raharjo.
Senada dengan Sri Raharjo, Suratman mengatakan bahwa pencapaian jumlah pengunjung yang hadir pada UGM Expo 2016 sangat luar biasa. Hal tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap UGM sangat tinggi. Suratman menambahkan bahwa seharusnya acara seperti ini bisa diadakan lebih besar dengan mengajak universitas yang ada di DIY untuk memamerkan hasil risetnya bersama. Hal tersebut akan membawa manfaat lebih luas bagi masyarakat dan mengukuhkan keistemewaaan Yogyakarta sebagai kota pelajar. “Kedepannya UGM harus menjadi pelopor kegiatan pameran riset seperti ini,” ungkap Suratman.
Sementa itu, Suratman juga mengapresiasi UGM Expo tahun ini karena serangkaian kegiatan Expo disaksikan oleh pengunjung di seluruh dunia lewat internet. Menurut Suratman hal tersebut menunjukkan keseriusan UGM untuk goes to the world. “Pencapaian tersebut sesuai sesuai dengan prinsip kita yakni mengakar kuat menjulang tinggi,” ungkap Suratman.
Suratman menuturkan bahwa riset-riset yang telah dibuat harus membumi dan bisa diaplikasikan ke masyarakat. (Humas UGM/Catur;foto: Firsto)