Sektor pertanian masih dipandang belum mampu memberikan masa depan bagi para pelaku usahanya. Banyak sarjana pertanian yang justru bekerja di luar sektor pertanian seperti perbankan, industri dan lainnya daripada menjadi petani.
“Ada ribuan sarjana pertanian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi pertanian di Indonesia. Namun, kebanyakan tidak tertarik untuk hadir dalam fungsinya sebagai kader-kader yang diharapkan bisa menyelesaikan berbagai persoalan pertanian bangsa,” kata Dr. Ir. Rachmad Gunadi,M.Si., Selasa (27/9) saat menyampaikan pidato ilmiah dalam peringatan Lustrum XIV Fakultas Pertanian UGM.
Rachmad menegaskan Fakultas Pertanian UGM mempunyai tanggung jawab besar dalam mencetak kader-kader pertanian yang memilki totalitas dalam berkarya. Tidak hanya kader-kader yang berorientasi pendek dan dan berwawasan sempit. Selain itu, juga melahirkan generasi muda berkarakteristik planters, bukan semata-mata pegawai, karyawan, maupun pekerja pertanian atau perkebunan.
“Fakultas Pertanian UGM sudah sepantasnya terpanggil berpartisipasi dalam akselerasi pembangunan pertanian dan penyelesaian permasalahan pertanian Indonesia,” tutur dosen Prodi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM ini.
Tumbuhkan Wirausaha Muda Pertanian
Sebelumnya, dalam Rapat Senat Terbuka Fakultas Pertanian disampaikan bahwa Fakultas Pertanian UGM terus mendorong pertumbuhan wirausaha mandiri pertanian. Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Rudi Hari Murti, SP., MP., mengatakan upaya untuk mencetak dan menumbuhkan lulusan berjiwa kewirausahaan terus dilakukan Fakultas Pertanian melalui kerja sama dengan berbagai mitra.
Salah satunya bekerjasama dengan Kagama Pertanian dan Agrigama Business Club menyelenggarakan program pendidikan kewirausahaan pertanian (AEP). Program AEP ini diadakan sebagai wujud komitmen untuk mendorong pertumbuhan wirausaha muda di bidang usaha pertanian.
“Kami berusaha mendorong pertumbuhan lahirnya wirausaha muda di bidang agribisnis mencapai 15-20 pesen lulusan,” jelasnya.
Selain untuk mempercepat pertumbuhan jumlah wirausaha muda secara terlembaga di perguruan tinggi, dikatakan Rudi, lewat program ini diharapkan dapat membangun kemampuan kewirausahaan mahasiswa di bidang pertanian. Tidak hanya itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Fakultas Pertanian dalam menanggapai perubahan dan perkembangan pendidikan serta perubahan dunia usaha yang dinamis.
“Program besarnya adalah melakukan pengembangan kewirausahaan dan pengembangan usaha,”terangnya.
Ditambahkannya, bersama dengan Kementerian Pertanian, pihaknya juga melakukan pengembangan peluang bisnis bagi lulusan sebagai pencipta lapangan kerja di sektor pertanian (agribisnis). Selain itu, penguatan kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan pertanian berbasis inovasi agribisnis. (Humas UGM/Ika)