UGM kembali menjadi tuan rumah kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang diselenggarakan atas kerja sama antara Unilever Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI). Dalam kegiatan yang berlangsung antara tanggal 29 September – 1 Oktober ini, berbagai kegiatan edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut gratis akan dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo.
“Tahun ini BKGN mengambil tema Kenal dan Cegah Kebiasaan Buruk Terkait Kesehatan Gigi Anak. Kami ingin mengingatkan pentingnya peran orang tua, terutama ibu untuk mengenal dan mengetahui bagaimana mencegah kebiasaan yang berakibat buruk pada kondisi kesehatan gigi dan mulut anak,” ungkap Head of Professional Relationship Oral Care Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah, dalam jumpa pers BKGN, Kamis (29/9).
Kesehatan gigi dan mulut anak, menurut Ratu, memang menjadi perhatian penting dari BKGN kali ini. Karena itu, berbagai kegiatan edukasi untuk anak telah dipersiapkan dengan menggunakan media-media yang menarik, misalnya melalui tayangan kartun. Hal ini diharapkan dapat menjadi upaya pencegahan dini terhadap penyakit gigi dan mulut seperti gigi berlubang (caries) yang banyak terjadi kepada anak-anak maupun orang dewasa.
Peyakit gigi dan mulut pada anak, menurut kepala Departemen Kesehatan Gigi Anak RSGM Prof. Soedomo, drg. Sri Kuswandari, M.S., Sp.KGA, Ph.D., banyak ditimbulkan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering dianggap sepele, misalnya kebiasaan mengedot serta mengemut makanan.
“Kebiasaan pada anak ini, salah satunya, dari orang tua yang biasanya memberi minum dengan dot sehingga anak-anak sulit lepas. Hal ini sebetulnya tidak apa-apa, asalkan tepat waktunya. Kalau tidak, bukan hanya berpengaruh ke caries tapi juga susunan gigi,” jelasnya.
Kebiasaan anak-anak yang menggigit dot sambil menarik-nariknya dapat membuat gigi depan anak menjadi lebih maju. Karena itu, ia menganjurkan agar seorang anak hanya diberi minum melalui dot hingga usia 2 atau 3 tahun saja. Selain dot, kebiasaan buruk lain yang dimiliki anak adalah kebiasaan mengemut makanan untuk waktu lama. Hal ini dapat memengaruhi keseimbangan ph di dalam mulut anak dan dapat menimbulkan permasalahan gigi di waktu mendatang.
“Kalau makanan diemut lama-lama menyebabkan ph di dalam mulut drop. Kalau sudah semakin turun nanti bisa terjadi demineralisasi dan dapat menjadi caries,” ujarnya.
Kegiatan BKGN di UGM tahun ini menargetkan jumlah pengunjung mencapai 1.000 dengan 250 di antaranya adalah anak-anak. Untuk melayani kebutuhan pasien, Fakultas Kedokteran Gigi UGM telah menyiapkan 145 dokter gigi dan residen, 145 mahasiswa koas, serta 110 mahasiswa jenjang S1 untuk memberikan pelayanan terkait.
“Kami mengimbau masyarakat di Kota Yogyakarta memanfaatkan kehadiran BKGN di Rumah Sakit Gigi dan Mulut UGM yang memberikan pelayanan promotif, preventif, serta kuratif. Kami berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut,” ujar Dekan FKG UGM sekaligus Ketua AFDOKGI, drg. Erwan Sugiatno, M.S., Sp.Pros(K), PhD. (Humas UGM/Gloria)