Olahraga orinteering tengah berkembang pesat di berbagai negara termasuk Indonesia, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa. Olahraga ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki minat tinggi pada olahraga dengan mengandalkan kecerdasan otak untuk membaca peta serta dipadukan dengan kekuatan fisik untuk mencapai rute yang telah ditentukan sesuai dengan peta tersebut. Hal ini mendorong Mahasiswa Program Diploma Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM untuk kembali menyelenggarakan kompetisi Indonesian Student Orienteering Competition (ISOC) pada 24-25 September lalu.
“Tahun 2016 merupakan tahun ke-5 penyelenggaraan ISOC yang diselenggarakan melalui kerja sama dengan Badan Informasi Geospasial. Kompetisi dengan nama “Badan Informasi Geospasial – Indonesian Student Orinteering Competition 2016” (BIG ISOC 2016),” ujar Fadhila Fie Umirin selaku humas BIG ISOC 2016, Kamis (29/9).
Pembukaan kompetisi BIG ISOC 2016 dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan UGM, dr. Senawai, 24 September di Fakultas Geografi. Rangkaian acara pembukaan kemudian dilanjutkan dengan seminar “Pengenalan Peta” oleh narasumber dari Badan Informasi Geografi, Maslahatun Nashiha, S.Si, serta cerita motivasi “Orienteering go International” dari atlet orinteering Indonesia yang sudah berlaga di kancah internasional, Chobra Kumbara Sakti.
Tahun ini, BIG ISOC hadir dengan jenis perlombaan Middle Distance Orienteering yang diselenggarakan khusus untuk pelajar SMA dan sederajat di seluruh Indonesia. Kompetisi ini diikuti oleh 92 peserta yang memperebutkan 4 jenis trofi yang masing-masing dipersembahkan oleh Badan Informasi Geospasial, Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bupati Kabupaten Bantul, serta Rektor Universitas Gadjah Mada.
Selain trofi, peserta juga memperebutkan uang pembinaan sebesar Rp2.000.000,00 untuk juara I kategori pelajar putra maupun putri, Rp1.500.000,00 untuk juara II kategori pelajar putra maupun putri, Rp1.000.000,00 untuk juara III kategori pelajar putra maupun putri, serta Rp500.000,00 untuk juara kategori fairplay.
Puncak perlombaan BIG ISOC dilaksanakan pada 25 September di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul yang dimulai dengan pengangkatan bendera start oleh Taufik Heri Purwanto, S.Si., M.Si selaku Ketua Program Diploma Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi Sekolah Vokasi. Penutupan perlombaan kemudian dilaksanakan di Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP).
Dalam penutupan ini dilakukan pengumuman juara pada masing-masing kategori, yaitu juara I putri yang diraih oleh siswi SMK Negeri 1 Miri, juara II putri oleh siswi SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, dan juara III putri yang diraih oleh siswi SMA IT Nurhidayah Surakarta, sedangkan juara I, II, dan III untuk kategori putra secara mengejutkan berhasil diraih secara keseluruhan oleh siswa-siswa dari SMK Negeri 1 Miri. Sementara itu, juara kategori fairplay tahun ini diraih oleh siswi SMA Negeri 3 Denpasar. (Humas UGM/Gloria)