Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali akan mengirimkan mahasiswanya dalam festival seni budaya tingkat internasional. Dalam misi ini, UGM menurunkan tim Rampoe untuk ikut serta dalam Nan Ying International Folkore Festival di Taiwan, 7-16 Oktober mendatang.
Festival ini diikuti sebanyak 21 tim kesenian dari berbagai negara dunia. Nantinya, komunitas seni mahasiswa Sastra Arab FIB yang bergerak di bidang seni tari Aceh ini akan menampilkan empat tarian.
“Kami akan menampilkan 3 tarian di panggung utama dan 1 tarian saat kunjungan,” jelas Ridwan, salah satu pengurus Rampoe UGM, Senin (3/10) di Kampus UGM.
Tarian yang akan ditampilkan di panggung utama adalah Tari Ratoeh Jaroe, Tari Ratoeh Pukat, dan Tari Rapai Geleng. Sementara dalam kunjungan rencananya akan menampilkan Tari Likok pulo.
Ridwan mengatakan dalam festival tersebut Rampoe UGM mengirimkan 25 penari dengan komposisi 14 putra dan 11 putri. Guna mendukung penampilan, mereka nantinya akan diperkuat dengan 2 manajer dan 1 fotografer.
Keikutsertaan Rampoe UGM dalam festival seni dan budaya Taiwan ini, disampaikan Ridwan, sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mengangkat budaya Indonesia di kancah internasional. Selain itu, juga dapat mempererat hubungan internasional dengan berbagai negara lewat jalan kesenian.
“Melalui misi ini harapannya dapat berperan dalam mengangkat harkat martabat bangsa di level global,” tuturnya.
Nan Ying International Folkore Festival (NYIFF) merupakan festival kebudayaan internasional yang telah diselenggarakan sejak tahun 1996 silam. Acara ini diadakan oleh Council for Cultural Affairs (CCA), salah satu instansi pemerintah di kebudayaan yang ada di Taiwan. (Humas UGM/Ika)