Rasa percaya tim yang moderat dapat menghasilkan inovasi tim yang optimal. Selain itu, adanya kompleksitas tugas dalam tim berpengaruh positif terhadap terbentuknya inovasi tim.
Demikian disampaikan oleh Hidajat Hendarsjah, dosen prodi Manajemen FEB Universitas Sebelas Maret (UNS), saat ujian terbuka program doktor di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Senin (3/10). Dalam kesempatan itu dia mempertahankan disertasi berjudul “Hubungan Kurvalinier antara Rasa Percaya Intra Tim dan Inovasi Tim: Peran Pemoderasian Kompleksitas Tugas Tim”.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Hidajat pada 252 responden di 65 tim kerja yang berada di 9 organisasi Indonesia, diketahui tentang pentingnya kepercayaan moderat dalam menghasilkan inovasi tim yang optimal. Temuan ini dapat memberikan pandangan bagi para manajer dalam praktik organisasional. Pertama, strategi pendeskripsian tugas tim jika inovasi tim menjadi indikator kinerjanya. Dalam hal ini para manajer dapat mengombinasikan berbagai elemen kompleksitas pada tugas tim sehingga inovasi tim dapat terwujud secara efektif.
“Inovasi tim yang tinggi lebih sulit terwujud pada tim-tim dengan tugas tim sederhana,”katanya.
Kedua, strategi penentuan komposisi anggota tim untuk menghasilkan inovasi yang lebih baik. Dalam tim dengan anggotanya memiliki rasa saling percaya tinggi maupun rasa percaya rendah, justru tidak akan menghasilkan inovasi tim tinggi. Program rotasi karyawan pada tim-tim berbeda diharapkan dapat mengurangi terjadinya rasa saling percaya yang tinggi pada tim.
“Sebaliknya, di tim-tim baru dengan anggota yang tidak saling kenal sebelumnya, semestinya menjalani program orientasi terlebih dulu. Langkah ini memberikan kesempatan para anggota untuk saling mengenal sebelum diberikan penugasan yang membutuhkan inovasi tim yang tinggi,”urainya. (Humas UGM/Ika)