Rino Anugraha Triatmaja, mahasiswa Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, terpilih mewakili Indonesia dalam Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP). Dalam kegiatan yang akan berlangsung pada 25 Oktober-25 Desember 2016 mendatang, Rino terpilih sebagai wakil DIY dengan 27 pemuda perwakilan dari sejumlah provinsi Indonesia untuk mempromosikan Indonesia di dunia internasional.
SSEAYP atau yang dikenal dengan Program Kapal Pemuda Asia Tenggara Jepang merupakan program yang diperuntukkan bagi para pemuda dari Asia Tenggara dan Jepang dengan misi persahabatan dan memperkenalkan kebudayaan masing-masing negara. Program ini dimulai sejak tahun 1974 dan merupakan kesepakatan antara negara Jepang dengan negara anggota ASEAN.
Rino mengatakan dalam SSEAYP tahun ini diikuti 10 negara ASEAN dan Jepang. Setidaknya, 330 pemuda dari negera-negara tersebut akan saling berdiskusi mengenai isu dunia, menjalankan aktivitas pertukaran seni budaya, serta aktivitas solidaritas.
“Bangga bisa terpilih untuk ikut mewakili Indonesia dalam SSEAYP,” katanya, Selasa (4/10) di UGM.
Rino mengungkapkan seleksi program SSEAYP di tingkat provinsi berjalan cukup ketat. Dia harus bersaing dengan ratusan peserta lain di tingkat DIY dan melewati 4 tahapan seleksi yaitu seleksi berkas, wawancara, FGD, dan karantina. Selanjutnya, semua perwakilan yang terpilih dari masing-masing provinsi akan diberikan pembekalan dan karantina di tingkat nasional.
Seluruh peserta SSEAYP nantinya akan berlayar mulai dari Tokyo ke Vietnam, Bangkok, Pnom Phen, Singapura, Jakarta, lalu kembali ke Tokyo. Mereka akan berlayar mulai 25 Oktober hingga 25 Desember mendatang.
Dalam program tersebut peserta akan menjalani dua aktivitas utama yaitu aktivitas di atas kapal dan kunjungan ke negara Jepang dan Asia Tenggara. Di atas kapal mereka akan melakukan FGD, pertukaran seni budaya, menjalin solidaritas serta melakukan upacara bendera. Sementara di negara yang akan dikunjungi mereka akan menjalani aktivitas welcoming ceremony, courtesy call, kunjungan institusi, berinteraksi dengan warga lokal, serta melakukan petunjukan seni budaya.
“Semoga kami bisa mengemban misi untuk mempromosikan Indonesia lewat seni dan budaya dengan baik dalam program ini nantinya,” harapnya. (Ika)