Tim Boelongan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menyabet gelar juara dua dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Tingkat Mahasiswa di Universitas Negeri Malang, 25 September 2016. Mereka adalah tiga mahasiswa Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, yaitu Dwi Kurnia Sandy, Salma Fitri Kusumastuti, dan Sandy Maulana Yusuf.
Tim Boelongan berhasil meraih juara dua setelah berkompetisi dengan 23 tim lain dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Indonesia, dan Universitas Jambi.
Ketua Tim Boelongan, Dwi Kurnia Sandy, mengatakan dalam kompetisi tersebut mereka mengajukan karya tulis tentang Pemberdayaan Masyarakat Mandeh Sumatera Barat Dalam Pengembangan Wisata Kapal Karam (Shipwreck) Boelongan. Karya tulis yang mereka ajukan berhasil masuk dalam final setelah bersama lima tim lainnya.
“Saat itu kami memaparkan tentang potensi pengembangan wisata peninggalan sejarah di kawasan Mandeh yaitu wisata kapal karam Boelongan,” jelasnya, Jum’at (7/10) di Kampus UGM.
Shipwreck Boelongan merupakan bangkai kapal milik Belanda yang tenggelam di Teluk Mandeh, Sumatera Barat pada tahun 1942 karena serangan tentara Jepang. Menurut Sandy, Shipwreck Boelongan yang berada di wisata bahari terpadu Teluk Mandeh memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata selam unggulan dunia. Melengkapi wisata terumbu karang yang telah berjalan di Mandeh. Hanya saja, sampai saat potensi yang ada belum dikembangkan dan dilestarikan secara optimal. Ditambah kurangnya pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata ini.
“Upaya pelestarian Shipwreck Boelongan dan lingkungannya penting dilakukan dengan menggandeng warga lokal sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
Melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan pengelolaan wisata Shipwreck Boelongan dapat berjalan secara kontinu dan menjadikannya sebagai wisata selam kelas dunia. Disamping itu, nantinya dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan pembangunan di Mandeh. (Humas UGM/Ika)