Sebelas orang rombongan dari Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan kunjungan ke Direktorat Kemahasiswaan UGM, Jum’at (7/10) lalu. Mereka terdiri dari sembilan dosen dan dua tenaga kependidikan melakukan studi banding pengembangan penalaran terkait Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di UGM.
“Kami ada dua tim untuk belajar ke empat perguruan tinggi yang selama ini sudah maju dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, khususnya yang terkait dengan pengembangan penalaran,” ujar Prof. Dr. Supratman, M.P, mewakili rombongan dari Unhas.
Supratman menjelaskan Unhas sesungguhnya telah banyak membuat program dan melakukan upaya-upaya untuk mendongkrak prestasi. Sayangnya, partisipasi dan prestasi mahasiswa di bidang penalaran, belum berprestasi secara maksimal.
“Usaha dan berbagai upaya sudah kita lakukan, namun pencapaian prestasi belum seperti yang di harapkan. Indikatornya bisa kita lihat keberhasilan di PIMNAS masih sangat minim,” jelas Supratman.
Dalam kesempatan ini, Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Kasubdit Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan UGM, memberikan pemaparan proses untuk mempersiapkan mahasiswa UGM mengikuti kegiatan PKM dan PIMNAS. Dalam pertemuan itu dibahas program-program yang dilakukan UGM serta membuka kesempatan berdiskusi dengan rombongan dari Unhas.
Agus menjelaskan untuk pengembangan dan pembinaan PKM, UGM memiliki empat belas program untuk satu tahun. Menurutnya, PKM yang dibina oleh UGM tidak hanya berorientasi lolos PIMNAS, namun bisa berprestasi di luar PIMNAS.
“Tahun lalu, di bulan-bulan seperti ini kita sudah mulai, sayang tahun ini jadwal agak mundur karena buku panduan juga belum terbit. Harus diakui ada kelompok yang tidak lolos PIMNAS namun justru juara di Jepang, Kanada, dan informasi terbaru ada kelompok PKM UGM yang tidak lolos PIMNAS justru mendapatkan penghargaan dari BNPB,” jelasnya.
Atas penjelasan tersebut, Supratman menyambut baik sekaligus mengapresiasi apa yang telah dilakukan UGM. Semua yang dilakukan UGM dengan program-program PKM-nya telah menginspirasi Unhas.
Supratman mengaku kagum atas keseriusan UGM dalam membina penalaran mahasiswa yang telah berjalan dengan baik. Dengan input mahasiswa yang memiliki minat meneliti yang tinggi dan kemudian diproses melalui sejumlah kegiatan sudah sewajarnya bila UGM “langganan” juara di PIMNAS.
“Semua dilakukan secara terstruktur, fasilitas yang cukup dan banyak wadah, yang memang sudah sewajarnya menghasilkan output PKM yang berkualitas. Apalagi, sebanyak 24 persen bisa didanai sendiri. Lebih dari itu, saya baru tahu jika PKM UGM tidak selalu berorientasi untuk PIMNAS tetapi peluang-peluang lain hingga level internasional,” tandas Supratman. (Humas UGM/ Agung)