Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berkesempatan mengikuti International Youth Forum (IYF) 2016 yang digelar di Bali pada 10-14 Oktober 2016. Mereka adalah Irvandias Sanjaya (Fakultas Psikologi) dan Alethea Pramesti (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).
IYF merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan UNESCO. Mengangkat tema “Culture for an Inclusive Sutainable Planet” kegiatan ini menjadi wahana bagi generasi muda untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai persoalan dunia lewat jalur kebudayaan.
Irvandias Sanjaya mengatakan bahwa IYF 2016 diikuti oleh 173 perwakilan delegasi dari 39 negara dan 100 delegasi Indonesia. Dalam kegiatan ini, seluruh delegasi saling bertukar pengalaman dan ide tentang pembuatan kebijakan dan pengembangan sebuah konsep kebudayan dalam menjawab tantangan yang bersifat global
“Kami berkesempatan untuk saling berdiskusi terkait kebudayaan,” ungkapnya, Jum’at (14/10) di UGM.
Selama 5 hari, seluruh delegasi mengikuti berbagai program kegiatan di empat desa adat, yaitu Desa Bedudu, Desa Tenganan, Desa Bongan, serta Desa Panglipuran. Beberapa kegiatan yang dijalankan antara lain karnaval budaya, kegiatan sosial dengan masyarakat lokal, dan lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, para delegasi tidak hanya mendapatkan pengalaman yang bersifat praktikal dengan melakukan aksi terjun langsung ke dalam masyarakat. Namun demikian, mereka juga diberikan kesempatan untuk membuat sebuah draft rencana aksi pemuda.
“Kami juga merancang draft youth action plan dimana peran pemuda sangat dituntut membawa sebuah perubahan dalam kaitannya terkait peran pemuda dalam menjawab tantangan global,” jelasnya.
Irvandias Sanjaya mengaku bangga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Berbagai pengalaman bisa diperoleh seperti mempertajam kemampuan untuk berpikir kritis, berkomunikasi lintas budaya, serta bertukar pengalaman budaya. (Humas UGM/Ika)