Rampoe UGM kembali membawa misi diplomasi budaya di tingkat dunia. Komunitas seni yang bergerak dalam bidang seni tari Aceh ini mewakili Indonesia di Nan Ying International Folklore Festival (NYIFF) di Kota Taina, Taiwan pada 08-16 Oktober 2016.
Nan Ying International Folkore Festival merupakan festival kebudayaan internasional yang rutin diselenggarakan sejak tahun 1996 silam. Kegiatan ini diadakan oleh Council for Cultural Affairs Taiwan. Dalam festival tahun ini diikuti sebanyak 29 kontingen seni dari 15 negara di berbagai belahan dunia.
Ketua rampoe UGM, Yusuf Qardhawi, mengatakan keikutsertaan Rampoe UGM dalam festival seni budaya di Taiwan ini ditujukan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di kancah internasional. Selain itu, sebagai bentuk pelestarian kesenian tradisional, khususnya seni tari Aceh.
“Misi ini sebagai upaya kami untuk ikut andil dalam melestarikan kebudayaan di level internasional,” tuturnya, Rabu (19/10) saat dihubungi masih berada di Taiwan.
Dalam festival ini, Rampoe UGM mengirimkan 25 penari, 2 manajer, dan 1 fotografer. Menampilkan tiga tarian di panggung utama yaitu Tari Ratoeh Jaroe, Tari Ratoeh Pukat, dan Tari Rapai Gelang. Sementara itu, pada tour performance menampilkan Tari Likok Pulo.Pada sesi tour performance Rampoe UGM tampil di 9 distrik yakni Xinying, Jiali, Jiangjyun, Gueiren, Datan, Yongkang, East, Baihe, dan Shanhua Distrik.
Dalam tour performance ini, Rampoe UGM tidak hanya tampil di hadapan masyarakat saja. Namun, mereka juga berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal untuk berbagi pengalaman seni dan budaya.
“Bersyukur sekali Rampoe bisa mengikuti festival ini, karena kami bisa mendapat pengalaman baru terkait kebudayaan lokal dari warga,” tutur Yusuf.
Manajer Rampoe UGM, Sirajuddin Lathif, menambahkan masyarakat Taiwan menunjukkan sambutan hangat pada Rampoe UGM. Bahkan, penampilan mereka mendapatkan standing applause dari masyarakat.
“Bangga dan terharu saat melihat sambutan dan kegembiraan warga saat kita pentas di panggung. Benar-benar menjadi pengalaman luar biasa bagi kami,” urainya.
Sirajuddin menyampaikan Rampoe UGM akan terus menjalankan misi diplomasi budaya untuk mempromosikan seni budaya Indonesia ke mata dunia. Dalam waktu dekat, Rampoe UGM akan kembali menggelar misi diplomasi budaya dengan mengikuti festival seni di Praha dan lomba di Jerman pada 27 Oktober 2016 mendatang. (Humas UGM/Ika)