University of Groningen, Belanda melakukan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada, Selasa (1/11). Kunjungan tersebut sekaligus menjadi agenda bagi kedua belah pihak untuk mendatangani Memoradum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) terkait kerja sama antara ASEAN Studies Center UGM dan Groningen Research Center for Southeast Asia and ASEAN.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh perwakilan kedua belah pihak, yakni Prof. dr. S. (Sibrand) Poppema selaku President University of Groningen, dan Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Gadjah Mada. Kegiatan kunjungan dan penandatanganan MoA dan MoU dilakukan di Ruang Sidang Pimpinan UGM.
Dalam sambutannya, President University of Groningen mengungkapkan rasa bahagianya dapat kembali menjalin kerja sama dengan UGM. Sebelumnya, kerja sama antara kedua universitas telah terjadi 30 tahun yang lalu. Prof. (Sibrand) Poppema mengaku senang dan sangat menerima International Student dari Indonesia, khususnya UGM. Akan tetapi, Prof. (Sibrand) Poppema menegaskan perlu untuk membekali International Student dengan sebuah pengalaman yang dapat berguna kelak.
Selanjutnya, Prof. (Sibrand) Poppema juga mengatakan pendapatnya tentang peran universitas dalam membentuk kedewasaan mahasiswa. Menurut Prof. (Sibrand) Poppem, universitas tidak hanya bertugas melahirkan pemimpin untuk negaranya sendiri.
“Universitas harus melahirkan pemimpin yang dapat menjadi pemimpin skala global untuk membangun kemajuan dunia,” ujar Prof. (Sibrand) Poppema.
Prof. (Sibrand) Poppema juga mengatakan bahwa University of Groningen juga ingi menjadi universitas dengan skala global. Oleh karenanya, UGM diharapkan mampu menjadi pintu bagi University of Groningen untuk menjalin kerja sama dengan universitas di lingkup ASEAN.
“Hal sebaliknya, University of Groningen juga akan menjadi pintu bagi UGM di Eropa,” tukas Prof. (Sibrand) Poppema.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati. Ia mengatakan dengan kerja sama yang dibentuk dapat meningkatkan kapabilitas UGM untuk mengejar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Banyak hal yang perlu dipelajari UGM untuk meningkatkan kualitas UGM, terutama di bidang energi yang telah banyak dilakukan University of Groningen ,” tutur Prof. Dwikorita. (Humas UGM/Catur;foto: Firsto)