Mobil rancangan tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) beraksi dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2016 yang digelar di Kompleks Candi Prambanan, Rabu (2/11). Pada kontes tahun ini, UGM mengirimkan tiga mobil yaitu Semar Urban Gasoline yang dilombakan di kategori urban concept dan Semar Prototype Diesel serta Semar Prototype Electric di kategori prototype.
Menghadapi kompetisi bergengsi ini, tim Semar UGM telah melakukan berbagai persiapan secara matang. Bahkan, mobil rancangan mahasiswa yang berasal dari berbagai departemen di UGM ini ditargetkan dapat menyabet gelar juara umum.
”Persiapan sudah kita lakukan sejak tahun lalu dan dari hasil test drive kami optimis bisa memperoleh juara,” kata Co-manager Tim Semar UGM, Naviga Widowati, disela-sela persiapan lomba.
Mobil Semar Uban Gasoline merupakan mobil prototipe beroda empat dengan konsep smart city car. Berbahan bakar bensin sebagai penggerak utamanya. Mobil ini dirancang sangat aerodinamis sehingga memiliki koefisien hambat udara sangat kecil dengan bentuk mobil yang sangat mungil berkapasitas satu orang. Memiliki berat 80 kg karena menggunakan carbon fiber yang kuat dan ringan sebagai bahan body mobil.
“Dari test-drive mobil urban ini mampu menempuh 250 km/liter dan kita targetkan bisa melaju 300 km/liter bahan bakar bensin,”ucapnya.
Sementara itu, mesin yang digunakan dalam mobil ini berkapasitas silinder 125 cc. Dilengkapi dengan fitur baru dari sisi injeksi bahan bakar dan waktu penyalaan busi yang sudah dikendalikan dengan komputer dan bisa diprogram.
Mobil Semar kedua adalah Semar Prototype Diesel yang dikembangkan dengan konsep prototipe tiga roda dengan penggerak mula mesin diesel berkapasitas silinder 220 cc. Didesain khusus dengan body mobil yang ramping untuk menghasilkan koefisien hambat udara yang sangat rendah.
Body mobil ini dirancang dengan sistem monocoque dengan chassis dan body terintegrasi menjadi satu. Sama seperti mobil urban, mobil prototipe diesel juga dirancang dengan material body dari fiber carbon sehingga memiliki bobot mobil yang ringan.
“Targetnya bisa melaju hingga 400 km/liter,” jelasnya.
Mobil tim Semar terakhir yaitu Semar Prototype Electric memiliki konsep serupa dengan semar prototype diesel. Perbedaanya hanya terletak pada sistem penggerak mulanya yakni motor listrik brush less direct current (BLDC) dengan power maksimal 2 kW yang ditenagai dengan baterai pack lithium 48 vol berkapasitas 20 Ah. Mobil ini ditargetkan dapat melaju sampai dengan 250 km untuk setiap 1 kW tenaga listrik.
Sementara Reyhandy Bayu, driver Semar Urban Gasoline, menyebutkan bahwa kompetisi kali ini tidaklah mudah. Pasalnya, banyak tim-tim tangguh yang ikut berlaga dalam KMH 2016 ini. Kendati begitu, ia tetap optimis mobil Semar UGM dapat berlaga dengan baik di kompetisi ini.
“Dari hasil test-drive yang telah dilakukan berulang kali kita optimis bisa juara,” katanya.
Diakuinya, tantangan terberat dalam kompetisi ini terletak pada track lomba yang tergolong sempit. Ditambah dengan adanya sejumlah tikungan yang tajam serta track yang menanjak.
“Kita sudah pelajari medan dan karakterisik mobil sehingga harapannya bisa melalui race ini dengan baik dan hasil maksimal,’ tuturnya.
Dalam kompetisi ini, tim Semar UGM harus berjuang keras beradu dengan tim-tim lainnya untuk membuktikan kendaraan yang dikembangkan adalah yang teririt dalam penggunaan energinya. KMHE tahun ini 60 tim dari 38 perguruan tinggi dan politeknik se-Indoensia saling beradu. Kompetisi tahun ini dibagi dalam 2 kategori yaitu kategori urban dan prototype. Pada kategori urban diikuti 27 tim meliputi 8 tim urban bensin, 5 tim urban diesel, 4 tim urban etanol, dan 10 tim urban listrik. Sedangkan kategori prototype diikuti 33 tim yang terdiri dari 12 tim prototype bensin, 4 tim prototype diesel, 5 tim prototipe etanol, serta 12 tim prototipe listrik.
Seluruh finalis terpilih telah melewati serangkaian seleksi yang ketat dan panjang. Seleksi antara lain, seleksi dokumen desain, monitoring, dan manufaktur kendaraan. Mereka akan bertanding selama 4 hari, mulai 1-4 November mendatang memperebutkan gelar juara mobil dengan bahan bakar teririt. (Humas UGM/Ika; foto:Donnie)