Wanagama kembali mendapat apresiasi dari dunia luar. Kali ini giliran Tomas D. Reyes Jr., dosen The Bohol Island State University, Filipina, bersama konsultan pengembangan hutan pendidikan The Bohol Island State University, James C. Bethune, merasa kagum ketika mengunjungi langsung hutan Wangama. Keduanya, tidak menduga kalau Hutan Pendidikan Wanagama UGM berawal dari lahan kritis (bare land). Bersama Yusuf Fajar Pratama, dan Atus Syahbudin (Sekretaris Hutan Pendidikan Wanagama) keduanya berkeliling dan melihat keragaman hayati di Wanagama. Tomas begitu bersemangat ingin mengunjungi Wanagama untuk mengetahui jenis-jenis pohon tropis di sana. Tomas berencana akan mengajarkan jenis-jenis pohon dari Indonesia tersebut kepada mahasiswanya di Filipina. Tomas mengakui bahwa Wanagama begitu bagus dan luas.
Ketertarikan dua staff dari The Bohol Island State University itu dimulai sejak keduanya menghadiri International Conference of Tropical Agriculture (ICTA) 2016 yang digelar oleh BPP UGM. Selama seminggu, 23-30 Oktober 2016, James dan Tomas mengunjungi berbagai tempat di Yogyakarta dalam rangka menjalin kerja sama dengan UGM. Keduanya melaksanakan berbagai kegiatan antara lain mengikuti ICTA 2016, melakukan audiensi dengan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, mengunjungi laboratorium, perpustakaan dan Hutan Pendidikan Wanagama. James sangat terkesan pada saat mengamati foto-foto kuno Wanagama yang dipajang di Ruang Cendana. James juga mengagumi museum kayu dan sejarah perkembangan Hutan Pendidikan Wanagama hingga peluncuran “Wanagama Eco Edu Forest”.
“Wanagama adalah salah satu educational forest terbaik yang dikembangkan di Indonesia. Hal tersebut dapat meningkatkan adaptasi rain forestation program untuk menumbuhkan tanaman endemik dan kehidupan liar,” ungkap Tomas baru-baru ini.
Tomas juga sempat memberi kuliah umum pada matakuliah Fitogeografi Pohon di ruang Multimedia Fakultas Kehutanan UGM. Tomas menjelaskan tentang Plant Diversity of The Philippines. Sekitar 100 mahasiswa yang berpartisipasi begitu antusias mengikuti kuliah tamu tersebut.
Pertemuan perwakilan dari The Bohol Island State University dengan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc., berhasil menciptakan sebuah kesepakatan program kerja sama dalam bidang keanekaragaman hayati dan agroforestry, khususnya di pulau-pulau yang terdampak perubahan iklim dunia.
Tomas berharap bahwa sebagai institusi terkenal, Fakultas Kehutanan UGM dapat mengangkat The Bohol Island State University sebagai saudara baru untuk maju bersama. Tomas maupun James berjanji akan menindaklanjuti rencana kerja sama yang sudah disepakati dalam bentuk MoU dan MoA bersama President of The Bohol Island State University, Filipina. (Humas UGM/Catur)