Mahasiswa pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM), Harsen Roy Tampomuri, S.IP., berkesempatan mewakili Indonesia dalam program ASEAN-Japan East Asia Network of Exchange and Youths (ASEAN-JENESYS). Selama sembilan hari, 24 Oktober-1 November 2016, Harsen berkesempatan belajar di negeri Sakura.
Dalam kegiatan ini, Harsen bersama dengan 18 delegasi Indonesia lainnya menjalani serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Jepang dan Japan International Cooperation Center (JICE). Kegiatan itu diantaranya adalah mempelajari pendidikan dan kebudayaan Jepang. Mereka pun melakukan kunjungan ke sejumlah pusat penelitian, museum dan peninggalan budaya, perusahan, serta berinteraksi langsung dengan warga Jepang.
Harsen mengatakan program ASEAN-JENESYS dicanangkan pemerintah Jepang dalam rangka membangun solidaritas di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Seluruh peserta dalam program ini mendapatkan pendanaan penuh dari pemerintah Jepang. Sementara pada penyelenggaraan kali ini mengusung tema “Economics: Economic Partnership, Trade and Investment”.
“Sangat senang dan bersyukur bisa dipercaya mengikuti kegiatan ASEAN-JENESYS 2016 ini,” tuturnya, Jum’at (11/11).
Pada program kali ini, Indonesia mengirimkan 19 orang peserta yang terdiri dari staf Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, BAPPENAS, staf bank pemerintah, dan mahasiswa. Keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan hubungan kerja sama antar generasi muda sebagai calon pemimpin di masa depan di negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara.
“Dalam kegiatan ini kami berkesempatan untuk berdiskusi dengan peserta lainnya dari negara anggota ASEAN, Timor-Leste, dan India. Sementara di sesi khusus juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan warga Jepang, Meksiko, dan Jerman,”papar mahasiswa Departemen Politik Pemerintahan ini.
Para peserta juga berkesempatan bertemu dengan pimpinan pemerintah Jepang dalam kunjungan ke kantor pemerintahan, pimpinan perusahaan-perusahaan ternama di Jepang. Tidak hanya itu, para peserta berkesempatan mengikuti diskusi dalam setiap sesi materi dengan pimpinan perusahaan transportasi publik, baik dari sisi operasionalnya maupun bisnis dengan pendekatan kemitraan ekonomi, perdagangan dan investasi maupun kebijakan.
Lewat kegiatan ini Hansen dapat secara langsung merasakan pengalaman kebudayaan tradisional, keindahan alam dan, kemutakhiran teknologi berkolaborasi dan tumbuh secara harmonis dalam masyarakat Jepang. Hal tersebut terlihat dalam realitas hidup warga Jepang yang disiplin, memiliki kesadaran untuk menghargai alam, melestarikan warisan budaya dan terus memberdayakan setiap potensi dengan maksimal.
Disampaikan pria yang pernah mengikuti pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia beberapa tahun lalu ini, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi budaya dan pariwisata Indonesia. Selain itu, juga memperkenalkan kampus UGM kepada peserta lainnya.
Pada akhir program ASEAN-JENESYS seluruh peserta melakukan diskusi secara strategis membicarakan rencana aksi sekembalinya ke negara masing-masing. Salah satunya adalah melakukan penguatan kerja sama dengan Jepang baik ekonomi, politik, sosial-budaya serta sektor lainnya.
“Kerja sama dan interaksi nantinya tidak hanya dilakukan “Government to Government”, tetapi juga “People to People”, jelasnya.(Humas UGM/Ika)