Empat robot UGM yang tergabung dalam Tim Gamaforce siap berlaga dalam kegiatan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2016. Keempat robot UGM tersebut adalah Fiachra Aeromapper, Rasayana Racing Plane, Gadjah Mada Fighting Capter dan Aksabiantara.
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) akan berlangsung selama tiga hari, 23 – 26 November 2016 di Universitas Lampung. Kompetisi yang akan dilaksanakan di area Kota Baru Jati Agung, Provinsi Lampung ini akan mempertandingkan 4 kategori, yaitu racing plane, fixed wing, vertical take off landing dan technology development.
Gesang Nugroho, ST., MT., Ph.D selaku dosen pembimbing, mengatakan Tim Gamaforce telah melakukan riset untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dengan upaya tersebut diharapkan pada ajang KRTI 2016, Tim Gamaforce mampu meraih hasil yang maksimal.
“Tim Gamaforce akan mengikuti semua kategori. Semoga usaha yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang sepadan,” katanya di Balairung UGM, Kamis (17/11) saat pelepasan tim menuju Lomba KRTI 2016.
Disaat yang sama, UGM juga melepas Tim Arjuna yang akan mengikuti Lomba Kontes Mobil Listrik Indonesia (KMLI) 2016. Kontes Mobil Listrik Indonesia akan berlangsung di Politeknik Negeri Bandung, selama tiga hari, 18-19 November 2016.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D, menyambut baik keterlibatan mahasiswa dan dosen UGM dalam mengikuti berbagai kompetisi. Dengan mengikuti kompetisi-kompetisi tersebut nantinya akan menjadi kebahagiaan sekaligus kebanggaan bagi UGM.
“Ini tentu sebuah kebanggaan karena UGM memiliki mahasiswa-mahasiswa dan dosen-dosen yang hebat yang luar biasa. Mereka mampu menghasilkan produk-produk yang siap untuk berlaga dalam ajang kompetisi dan semoga nantinya UGM keluar sebagai juara umum,” katanya saat melepas Tim Gamaforce dan Tim Arjuna.
Sementara itu, M. Aldika Biyanto, ketua umum Tim Gamaforce, menjelaskan pada ajang KRTI 2016, UGM mengirimkan 4 tim robot, yaitu Fiachra Aeromapper, Rasayana Racing Plane, Gadjah Mada Fighting Capter dan Aksabiantara. Fiachra merupakan tim yang akan mengikuti kategori fixed wing, yaitu melakukan pemetaan dan pemantauan secara autonomous dan live stream dengan jarak tempuh mencapai 20 km, dan foto hasil pemetaan akan diolah menjadi peta.
Sementara itu, Rasayana Racing Plane, tim robot yang akan melakukan misi high speed cruising secara atonomous dengan maksimum speed 43 m/s atau sekitar 150 km/jam. Gadjah Mada Fighting Copter, tim yang akan melakukan pemadaman api dengan mendeteksi sumber api secara tepat dan akurat secara autonomous.
“Yang terakhir adalah Aksabiantara, tim ini akan mengikuti kategori technology development dan mampu membuat serta mengembangkan flight controller, Ground Control Station dan Tracker sendiri,” ujar Aldika Biyanto.
Lebih lanjut, Aldika Biyanto menjelaskan pada ajang KRTI 2016, UGM mengirimkan 35 mahasiswa yang tergabung dalam 4 tim robot. Mereka berasal dari berbagai fakultas dan jurusan, diantaranya Fakultas Teknik, Fakultas MIPA dan Sekolah Vokasi.
Aldika menambahkan ajang KRTI 2016 diikuti 219 mahasiswa yang terbagi dalam 73 tim dari 29 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Menilik hasil KRTI tahun 2015, saat Tim Gamaforce keluar sebagai juara umum maka di ajang KRTI 2016 Tim Gamaforce optimis akan meraih hasil yang sama.
Meski begitu, Aldika mengakui dalam kontes kali ini, seluruh peserta ditantang mendesain, membuat hingga menerbangkan sebuah pesawat tanpa awak atau yang dikenal dengan UAV. Dengan tantangan tersebut tentu semua peserta harus bisa menyelaraskan antara geometri pesawat, konstruksi dan sistem elektronik yang diintegrasikan pada pesawat terbang tanpa awak.
“Di KRTI 2016, kita mengikuti seluruh kategori lomba. Kita berharap dapat mencapai hasil yang maksimal sehingga dapat kembali meraih predikat juara umum,” harapnya. (Humas UGM/ Agung)