Mendung duka menyelimuti Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada. Salah satu putri terbaiknya, Guru Besar Emeritus Prof. Dr. Sri Mulyani Martaniah, M.A., berpulang menghadap Sang Pencipta. Dekan Fakultas Psikologi UGM empat periode ini meninggal dalam usia 87 tahun pada hari Minggu, 20 November 2016.
Almarhumah dimakamkan di peristirahatan terakhir di makam Keluarga UGM Sawit Sari pada hari Senin, 21 November 2016. Sebelumnya, jenazah almarhumah disemayamkan di Balairung UGM untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari keluarga besar UGM.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE., mewakili Keluarga Besar UGM menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam. Almarhumah Prof. Sri Mulyani Martaniah memiliki komitmen sangat besar bagi Universitas Gadjah Mada dan bangsa Indonesia.
Hal itu ditunjukkan almarhumah yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi UGM selama 4 periode. Periode 1973 – 1975, periode 1975 – 1977, periode 1988-1991 dan periode 1991 – 1995. Sebelum itu, almarhumah pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan selama dua periode, yaitu Pembantu Dekan III Fakultas Psikologi UGM 1964 – 1965 dan Pembantu Dekan II Fakultas Psikologi UGM 1966 – 1969.
“Almarhumah adalah salah satu putri terbaik dalam bidang Ilmu Psikologi di Indonesia. Pidato pengukuhan almarhumah pada tahun 1985 yang berjudul “Peran Psikologi Komunitas dalam Penanggulangan Gangguan Kesehatan Mental” memberi pandangan baru tentang bagaimana memaknai peran psikologi komunitas terhadap tumbuh kembang kesehatan mental,” kata Budi Wignyosukarto, di Balairung UGM, Senin (21/11) saat upacara pelepasan.
Budi Wignyosukarto menuturkan almarhumah merupakan salah satu ahli psikologi dari UGM yang senantiasa aktif menyebarluaskan ilmunya, dan memberikan dedikasi penuh terhadap perkembangan dan penerapan ilmu psikologi di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan beberapa publikasi ilmiah yang almarhumah tulis selama hidupnya.
“Untuk itu marilah kita berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan ampunan atas dosa-dosa almarhumah, dan melipat gandakan amal ibadah almarhumah dan semoga diberikan tempat yang paling mulia,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)